Secara umum madu alami dapat bermanfaat untuk berbagai alasan pengobatan seperti;
Khususnya pada madu mentah terdapat kandungan bee pollen dan propolis yang merupakan zat lengket seperti lem.
Zat tersebut biasa digunakan oleh lebah untuk menyusun sarang heksagonalnya agar tetap kokoh.
Sebuah studi pada tahun 2017 dan 2015 menunjukkan manfaat bee pollen serta propolis yang menawarkan sifat antiinflamasi, antioksidan, antibakteri dan antikanker.
Kandungan itu menurut ahli dipercaya dapat menangkal radikal bebas, mencegah dan mengatasi kanker, cocok untuk diet, mempercepat penyembuhan luka, meredakan batuk, mengatasi diare, hingga menjaga kesehatan otak.
Meski menawarkan manfaat yang begitu banyak. Tapi di balik itu semua ada risiko kesehatan jika mengonsumsi jenis madu yang tidak melalui proses pemanasan ini.
Baca juga: Madu Olahan vs Madu Mentah, Mana yang Baik untuk Kesehatan?
Secara umum kandungan bee pollen pada madu mentah atau madu pasteurisasi mengandung sifat allergen.
Dengan kata lain, kemungkinan tidak semua orang dapat mengonsumsi madu mentah karena berisiko menyebabkan alergi.
Pusat Pengendalian dan Perlindungan Penyakit (CDC) AS memperingatkan bahwa anak di bawah usia satu tahun dilarang untuk mengonsumsi segala bentuk madu, termasuk madu pasteurisasi dan madu mentah.
Sebab pada usia tersebut bayi rentan terkena botulisme atau sejenis keracunan yang dapat berakibat fatal.
Meski madu mentah jarang menimbulkan reaksi parah pada orang dewasa, namun jika setelah mengonsumsinya kemudian mengalami sejumlah gejala seperti mual, muntah, sakit perut hingga diare, maka kondisi tersebut perlu diperiksakan ke dokter.
Selain itu madu juga dapat menimbulkan risiko infeksi. Khususnya pada pasien yang pernah menjalani transplantasi organ.
Sebab, orang dengan kondisi tersebut disarankan untuk mengurangi risiko penyakit bawaan yang diakibatkan oleh makanan. Salah satu makanan yang perlu dihindari adalah madu mentah.
Menurut pedoman pasca-transplantasi organ yang diterbitkan pada Februari tahun 2016 oleh American Academy of Family Physicians, madu mentah mengandung sejumlah mikroogranisme yang bisa memicu inflamasi pada pasien dengan kondisi tersebut.
Baca juga: Madu Klanceng, Madu Asam-Manis yang Punya Banyak Khasiat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.