Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gaya Hidup yang Perlu Dipraktikkan untuk Mencegah Kanker Rahim

Kompas.com - Diperbarui 04/02/2023, 10:35 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Alat kontrasepsi ini memberikan perlindungan tambahan sehingga kontak antara kulit ke kulit bisa diminimalisasi meskupun tidak menjamin 100 persen.

Baca juga: 7 Mitos dan Fakta Kondom yang Perlu Diluruskan

Berhenti merokok

Berhenti merokok baik untuk kesehatan secara menyeluruh termasuk mencegah kanker rahim.

Kebiasaan buruk ini merusak kekebalan tubuh kita termasuk ketika dibutuhkan untuk melawan HPV maupun perkembangan kanker.

Perempuan yang merokok juga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar terkena kanker rahim daripada bukan perokok.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Kanker Rahim yang Penting Diketahui Para Wanita

Pola makan

Penelitian membuktikan pola makan yang kaya buah dan sayur, menjaga berat badan yang sehat, dan aktivitas fisik yang teratur dapat mengurangi risiko kanker rahim.

Alasannnya, gaya hidup sehat mengoptimalkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan mengurangi pemicu kanker.

Selain itu, sebuah studi penelitian dari Amerika Selatan menyatakan kurkumin, rempah-rempah dengan sifat antioksidan, bermanfaat untuk mencegah timbulnya kanker rahim.

Penggunaan IUD

IUD yang digunakan bersama dengan menstrual cup dianggap aman. IUD yang digunakan bersama dengan menstrual cup dianggap aman.
Analisis sistemik dari 16 studi penelitian termasuk 12.482 perempuan menyimpulkan jika kanker rahim sepertiga lebih jarang terjadi pada pengguna IUD.

Penyebabnya belum diketahui jelas namun diduga karena respons sistem kekebalan tubuh terhadap alat kontrasepsi tersebut.

Baca juga: Apakah Menggunakan Menstrual Cup Bersama IUD Berbahaya?

Vaksinasi HPV

Vaksinasi HPV bisa membantu mencegah perkembangan virus tersebut yang berisiko memicu kanker rahim.

Baca juga: 6 Mitos tentang Virus HPV, Jangan Lagi Dipercaya

Ada beberapa merek berbeda yang tersedia, tergantung lokasi negaranya.

Namun vaksin ini diberikan dalam 2-3 tahap dengan jeda 6-12 bulan, disuntikkan ke otot paha atau lengan atas.

Umumnya, vaksinasi HPV menyebabkan efek samping berupa rasa sakit dan ketidaknyamanan ringan.

Skrining

Ilustrasi pap smearIryna Inshyna Ilustrasi pap smear
Skrining secara rutin sangat efektif untuk memberikan penanganan dini terhadap kanker rahim, selain juga pencegahan.

Pemeriksaan lebih dianjurkan jika mengalami gejala seperti gatal, pendarahan, atau rasa tidak nyaman di area vagina.

Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi tanda awal HPV, kanker rahim, atau penyakit menular seksual lainnya.

Baca juga: Jangan Takut, Pap Smear Tak Menimbulkan Rasa Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com