KOMPAS.com - Mutiara identik dengan benda putih berbentuk bulat yang memberi kesan mewah dan sering dijadikan perhiasan.
Padahal sebenarnya, mutiara putih tersebut hanyalah salah satu dari berbagai jenis mutiara yang ada di dunia.
Menariknya lagi, saat ini hampir semua mutiara yang tersebar di pasaran bukanlah mutiara alami, melainkan “cultured pearl” atau mutiara yang sengaja dibudidayakan dengan campur tangan manusia.
Baca juga: Tren Memakai Perhiasan Mutiara di Kalangan Artis Pria Hollywood
Jadi, mutiara hasil budidaya ini dibiakkan dengan cara memasukkan sebagian kecil cangkang dan jaringan mantel dari moluska sejenis lain ke dalam sebuah tiram.
Setelah itu, tiram akan dikembalikan ke laut dan dibiarkan mengeluarkan lapisan demi lapisan nacre, sebuah substansi berkilau yang sebenarnya berfungsi untuk melindungi tubuh tiram sekaligus membentuk mutiara.
Ada beberapa jenis mutiara budidaya yang terbentuk dari proses tersebut, seperti dilansir dari
Truly Experience.
Jenis ini biasanya memiliki warna putih berkilau yang nampak mewah, meski ada pula yang berwarna biru keperakan atau keemasan.
Mutiara satu ini dibudidayakan menggunakan tiram air asin bernama Pinctada fucata martensii yang ditemukan di perairan pantai yang berair dingin di negara-negara seperti Jepang, Vietnam, dan China Selatan.
Baca juga: Makna Kalung Mutiara Kate Middleton di Pemakaman Pangeran Philip
Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil mutiara Akoya berkualitas tinggi terbesar dunia lho.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.