Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Cara Menjelaskan Disabilitas pada Anak

Kompas.com - 12/12/2022, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Di dunia ini, manusia diciptakan dengan kondisi tubuh dan fisik yang beragam. Dari total tujuh miliar penduduk dunia pada 2021, 15 persen di antaranya adalah penyandang disabilitas. Dari 15 persen itu, 80 persennya tinggal di negara berkembang.

Angka yang tinggi ini membuktikan bahwa teman-teman disabilitas ada di sekeliling kita. Sayangnya, mereka kerap mendapat istilah yang negatif, sebagai orang cacat dan orang yang selalu butuh bantuan karena tak mampu berbuat sesuatu.

Tak jarang juga masyarakat menganggap para penyandang disabilitas adalah orang terasing sehingga sering kali hak-hak mereka pun terabaikan.

Kisah mengenai kehidupan teman disabilitas ini diceritakan dalam audio drama siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Cerita Ibu Kucing dan Ketiga Anaknya” yang bekerja sama dengan Kak Awam Prakoso dengan tautan akses dik.si/DopingKucing.

Itu sebabnya, diperlukan edukasi sejak dini oleh orangtua agar anak bisa saling menghargai teman-teman mereka yang memiliki keterbatasan. Mengutip Family Education, berikut beberapa cara yang bisa orangtua lakukan.

1. Jelaskan pada Anak dengan Asertif

Anak-anak, secara alami memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tak jarang, ketika mereka melihat seseorang dengan disabilitas, insting pertama mereka adalah bertanya. Jika sang anak mulai memperhatikan orang dengan disabilitas, orangtua bisa berinisiatif untuk menjelaskannya.

Baca juga: Cerita Pak Umar Guruku

Usahakan agar penjelasan yang dibangun dalam percakapan tetap positif. Misalnya, saat melihat temannya dengan kursi roda, jelaskan bahwa alat bantu tersebut membantunya bergerak karena mereka memiliki keterbatasan fisik.

2. Gunakan Istilah yang Berkonotasi Positif

Anak-anak pada dasarnya bersifat seperti spons; menyerap semua yang mereka dengar. Saat berbicara tentang penyandang disabilitas, ada beberapa kata-kata yang berkonotasi negatif, misalnya buta atau cebol. Jadi, penting untuk tidak menggunakan istilah-istilah itu.

Jangan gunakan kecacatan sebagai cara untuk mendeskripsikan seseorang. Daripada mengatakan anak autis, lebih baik orangtua menjelaskan bahwa orang tersebut merupakan anak dengan spektrum autisme.

3. Tekankan Pentingnya Kesetaraan

Masih tingginya kasus diskriminasi terhadap para penyandang disabilitas membuat orangtua berperan penting terhadap pemberian edukasi. Saat menjelaskan kondisi mereka, tekankan bahwa penyandang disabilitas masih sama seperti kita.

Misalnya, mungkin anak memiliki teman yang mengidap down syndrome dan mereka berdua sama-sama suka menonton sepak bola dan berenang. Jelaskan bahwa menjadi disabilitas bukan berarti hidup mereka tak bisa berbuat apa pun.

4. Ajarkan Pemahaman dan Empati

Alih-alih hanya memberi tahu anak bahwa penyandang disabilitas tidak dapat melakukan sesuatu hal, bicarakan juga tentang keahlian mereka. Ajari anak untuk fokus pada kelebihan mereka dan bukan kekurangan.

Misalnya, apabila senang olahraga, anak-anak bisa diajak untuk menonton kompetisi olahraga antar penyandang disabilitas, misalnya para olimpik. Kemudian, tanyakan bagaimana perasaan mereka saat melihatnya.

Baca juga: Peran Dongeng dalam Tingkatkan Literasi Anak

Selain itu, berikan pula penjelasan bahwa memiliki keterbatasan bukan berarti bisa menghentikan semangat mereka. Bantulah anak untuk melihat bahwa semua manusia memiliki kekuatan dan kelemahan mereka sendiri.

5. Hindari Merisak Teman Disabilitas

Anak-anak penyandang disabilitas lebih rentan dirundung. Jelaskan pada anak bahwa teman-teman disabilitas memiliki posisi yang sama dengan manusia lainnya. Orangtua bisa mengajari anak dengan contoh.

Misalnya, ketika ada teman mereka yang diolok-olok, orangtua bisa bertanya ‘jika kamu ada di situasi itu, apa yang akan kamu lakukan?’. Setelah mendengar jawabannya, orangtua bisa menjelaskan kembali mengapa sang anak harus membantu teman mereka.

Dengarkan episode lengkap “Cerita Ibu Kucing dan Ketiga Anaknya” melalui tautan dik.si/DopingKucing.

Dengarkan pula ratusan dongeng menarik lainnya hanya melalui siniar Dongeng Pilihan Orangtua di Spotify. Ikuti juga siniarnya sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com