Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2022, 08:08 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Meski dampak konsumsi lemak makanan terhadap tubuh masih kontroversial, banyak ahli yang meyakini bahwa minyak zaitun, minyak alami yang diekstraksi dari buah pohon zaitun baik untuk kesehatan.

Memang, apa saja manfaat minyak zaitun?

Berikut 11 manfaat kesehatan minyak zaitun bagi tubuh yang didukung oleh penelitian ilmiah, seperti dikutip dari Healthline.

Menurut Nutrition Data, minyak zaitun hanya mengandung 14 persen lemak jenuh serta 11 persen lemak tidak jenuh ganda seperti asam lemak omega-6 dan omega-3.

Sisanya, yaitu sekitar 73 persen merupakan lemak tak jenuh tunggal yang disebut asam oleat.

Dalam beberapa studi yang diterbitkan di PubMed Central, ditemukan bahwa asam oleat dapat mengurangi peradangan dan diyakini dapat menekan risiko kanker.

Lemak tak jenuh tunggal juga cukup tahan terhadap panas tinggi, membuat minyak zaitun extra virgin menjadi pilihan yang sehat untuk memasak.

Baca juga: Khasiat Minyak Zaitun Turunkan Kolesterol Tinggi, Ini Cara Pakainya

  • Kaya akan antioksidan

Bukan hanya kaya akan asam lemak yang bermanfaat bagi tubuh, extra virgin olive oil atau minyak zaitun murni mengandung banyak vitamin E dan K serta antioksidan.

Antioksidan dalam minyak zaitun murni dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit kronis.

Selain itu, antioksidan juga dapat melawan peradangan dan melindungi kolesterol darah dari oksidasi, yang akan membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

  • Memiliki sifat anti radang

Extra-virgin olive oil diyakini daspat mengurangi peradangan dan peradangan kronis yang dapat memicu penyakit seperti diabetes tipe 2, kanker, atau penyakit jantung.

Dari sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari School of Exercise and Nutrition Sciences, Centre for Physical Activity and Nutrition, Deakin University Australia, ditemukan bahwa efek anti radang minyak zaitun disebabkan oleh antioksidan, terutama oleocanthal yang bekerja dengan cara seperti ibuprofen, obat antiradang.

Selain itu, dua penelitian yang diterbitkan di PubMed Central juga menunjukkan bahwa asam oleat, asam lemak utama dalam minyak zaitun, dapat mengurangi kadar penanda peradangan penting seperti protein C-reaktif (CRP).

Lalu, ada pula studi yang menunjukkan bahwa antioksidan dalam minyak zaitun dapat menghambat beberapa gen dan protein yang mendorong peradangan.

Baca juga: 11 Manfaat Minyak Zaitun, Cegah Penyakit Jantung, Stroke, hingga Kanker

  • Mencegah stroke

Stroke disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, baik karena gumpalan darah atau pendarahan.

Sebuah tinjauan yang dilakukan oleh tim peneliti dari Department of Nutritional Sciences, Faculty of Life Sciences, University of Vienna, Austria, menemukan bahwa minyak zaitun adalah satu-satunya sumber lemak tak jenuh tunggal yang dapat menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung.

  • Melindungi tubuh dari penyakit jantung

Extra virgin olive oil merupakan salah satu kunci dari diet atau pola makan penduduk di area Mediterania, yang biasanya lebuh panjang umur dan jarang terkena penyakit jantung.

Memang, extra virgin olive oil dapat menurunkan inflamasi, melindungi kolesterol jahat dari oksidasi, meningkatkan lapisan pembuluh darah, dan dapat membantu mencegah pembekuan darah berlebih.

Bahkan, minyak zaitun dapat menurunkan tekanan darah, yang merupakan salah satu faktor risiko terkuat untuk penyakit jantung dan kematian dini.

  • Mengurangi risiko obesitas

Konsumsi lemak berlebih dapat menyebabkan berat badan naik. Namun, berbeda dengan minyak zaitun.

Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa berat badan mereka yang mengonsumsi banyak minyak zaitun tidak bertambah drastis.

Baca juga: Benarkah Minyak Zaitun Bisa jadi Kunci Panjang Umur?

  • Mampu melawan alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah kondisi neurodegeneratif yang memiliki gejala berupa adanya penumpukan plak beta-amiloid di dalam sel otak.

Namun, sebuah studi yang diterbitkan di PubMed Central menunjukkan bahwa zat dalam minyak zaitun dapat membantu menghilangkan plak tersebut.

Selain itu, penelitian lainnya menunjukkan bahwa diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun bermanfaat bagi fungsi otak.

Kendati demikian, dampak minyak zaitun terhadap Alzheimer masih perlu diteliti lebih lanjut.

  • Menurunkan risiko diabetes tipe 2

Beberapa studi menunjukkan bahwa minyak zaitun bermanfaat dalam mengatur kadar gula darah dan sensitifitas insulin.

Lalu, sebuah studi yang mengamati 418 orang sehat juga menemukan bahwa diet yang mengonsumsi minyak zaitun dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga lebih dari 40 persen.

  • Menurunkan risiko kanker

Orang-orang di negara-negara Mediterania diyskini jarang terkena kanker karena konsumsi minyak zaitun.

Antioksidan dalam minyak zaitun dapat mengurangi kerusakan oksidatif akibat radikal bebas, yang diyakini sebagai pemicu utama kanker.

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah minyak zaitun benar-benar mengurangi risiko kanker atau tidak.

Baca juga: 21 Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan dan Kecantikan

  • Mengatasi rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan sendi yang cacat dan nyeri.

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, penyakit ini dapat membuat sistem kekebalan tubuh menyerang sel normal secara tidak sengaja.

Namun, suplemen minyak zaitun yang memiliki sifat anti radang dan dapat mengurangi stres oksidatif diyakini dapat membantu penderita rheumatoid arthritis, terutama bila dikombinasikan dengan minyak ikan, sumber asam lemak omega-3 anti-inflamasi.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Department of Department of Pathology, Londrina State University, Brazil, ditemukan bahwa minyak zaitun dan minyak ikan dapat meningkatkan kekuatan genggaman, nyeri dan kekakuan sendi di pagi hari pada penderita rheumatoid arthritis

  • Memiliki sifat anti bakteri

Minyak zaitun mengandung banyak nutrisi yang dapat menghambat atau membunuh bakteri berbahaya, seperti Helicobacter pylori, bakteri yang hidup di perut dan dapat menyebabkan sakit maag dan kanker perut.

Manfaat ini dibuktikan oleh sebuah studi yang menunjukkan bahwa extra virgin olive oil dapat melawan delapan strain bakteri ini, yang tiga di antaranya resisten terhadap antibiotik.

Lalu penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa 30 gram extra virgin olive oil yang diminum setiap hari dapat menghilangkan infeksi Helicobacter pylori pada 10 hingga 40 persen subjek penelitian hanya dalam waktu dua minggu.

Baca juga: Tips Memilih Minyak Zaitun yang Tepat untuk Mengolah Makanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com