Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, Diperbarui 14/12/2022, 05:10 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Timnas Inggris mungkin gagal membawa pulang trofi Piala Dunia 2022 namun mereka sukses mendapatkan anggota keluarga baru.

Skuad The Three Lions membawa pulang seekor kucing jalanan yang kerap ditemui di lokasi hotel tempat mereka menginap selama turnamen di Qatar.

Kucing berpola Tabby yang diberi nama Dave itu kerap menemani jadwal makan malam anggota tim sehingga akhirnya menjadi maskot tidak resmi para pemain.

Baca juga: Inggris Pulang, Bagaimana Nasib Koper Kosong Declan Rice untuk Boyong Trofi Piala Dunia?

Hewan berbulu itu juga sudah beberapa kali masuk dalam konten media sosial para pemain dan disukai oleh penggemar sepakbola Inggris.

Duo punggawa Timnas Inggris sekaligus Manchester City, John Stones dan Kyle Walker termasuk yang paling sering mengunggah momen bersama kucing tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by England football team (@england)

Mereka rutin mengunggah video dan foto bersama Dave, bahkan saat makan bersama hampir setiap malam.

"Hari pertama kami sampai di sana ... Dave muncul," kata Stones, dikutip dari BBC.

"Setiap malam dia duduk di sana menunggu makanannya."

Baca juga: Tempat Ini Beri Peluang Pecinta Binatang Adopsi Kucing Gratis

"Dia baru saja di sana suatu hari jadi kami baru saja mengadopsi dia, saya dan Stonesy," ujar Kylie Walker.

Ia mengakui, awalnya tidak semua anggota tim senang dengan kehadiran hewan berbulu yang lucu itu.

Rekan satu timnya, Bukayo Saka termasuk yang sempat merasa takut dengan adanya Dave.

"Beberapa orang benar-benar tidak menyukai kucing itu, tapi aku mencintainya," tegas Walker.

Baca juga: Tidak Suka Kucing? Cukup Lakukan Ini Tanpa Menyiksanya

Awalnya, kedua pemain itu akan mengadopsi Dave dan membawanya pulang ke Inggris jika sukses memenangkan trofi Piala Dunia.

Namun karena sudah terlanjur jatuh hati dengan kelucuannya, mereka memutuskan untuk tetap membawa Dave pulang meskipun gagal di perempat final.

Kucing liar adalah pemandangan umum di sekitar restoran dan hotel di Qatar yang kini sedang menghelat Piala Dunia 2022.

Dave diterbangkan ke Inggris dengan maskapai berbeda, dua jam setelah anggota tim Inggris berangkat.

Sesampainya di negara barunya, hewan itu akan dibawa ke dokter hewan setempat untuk menjalani tes darah dan vaksinasi.

Dave masih harus menjalani empat bulan karantina sebelum akhirnya bisa dibawa pulang ke rumah salah satu pemain.

Baca juga: Begini Cara Mengatasi Rasa Takut pada Kucing

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau