Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2022, 09:15 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Penampilan Erina Gudono di resepsi pernikahannya sukses mempopulerkan rias paes ageng Yogyakarta di kalangan anak muda.

Gaya make up tradisional dengan alis menjangan, cithak, centhung dan penggunaan paes prada itu membuatnya wajahnya semakin cantik.

Istri Kaesang Pangarep itu dianggap mengenalkan kembali riasan pakem ini di tengah popularitas Korean look maupun gaya make up natural yang lebih modern.

Baca juga: Dipercaya Merias Erina Gudono, MUA Bennu Sorumba Menangis: Momen Bersejarah dalam Hidup

Filosofi paes ageng Yogyakarta yang dipakai Erina Gudono

Lewat unggahan di Instagram, Erina mengaku butuh waktu lama untuk memantapkan hati memilih gaya rias yang akan dipakainya.

Menantu Presiden Jokowi ini bahkan baru memutuskannya hingga H-5 acara meskipun sejak awal Kaesang, Ibu Irina dan ibu kandungnya juga memintanya memakai Paes Ageng Yogyakarta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erina S Gudono (@erinagudono)

Finalis Putri Indonesia asal DIY ini mengatakan ada banyak filosofi agung yang terkandung dalam gaya rias itu sehingga ia perlu bersikap hati-hati.

Erina menyatakan paes ageng Yogyakarta menjadi bentuk harapan bagi pengantin wanita dan pria dalam menjalani kehidupan pernikahan.

Baca juga: Profil Erina Gudono, Gadis Yogyakarta yang Siap Dipinang Kaesang

Seperti apa?

Paes ageng merupakan satu dari enam jenis tata rias pengantin yang berasal dari Yogyakarta.

Dibandingkan yang lain, riasan paes ageng Yogyakarta tergolong istimewa karena dulunya hanya boleh dipakai oleh keluarga kerajaan di lingkungan kraton.

Namun kini gaya make up tersebut sudah bebas dipakai oleh berbagai kalangan di lokasi yang juga bervariasi.

Maknanya yang begitu sakral membuat juru riasnya juga perlu menjalani persiapan khusus.

Mereka diharuskan memiliki kekuatan batin serta kebersihan diri sehingga menjalani puasa untuk menghasilkan hasil riasan yang cantik, bersinar dan manglingi.

Baca juga: Kaesang dan Erina Gunakan Paes Ageng seperti Putri-putri Hamengku Buwono Saat Menikah

Unsur yang cukup mencolok dalam penggunaan paes ageng Yogyakarta adalah alis tanduk rusa yang bercabang seperti tanduk, seperti yang terlihat di wajah Erina Gudono.

Disebut pula sebagai alis menjangan, bentuk alis ini melambangkan kecerdikan, kecerdasan, dan keanggunan hewan tersebut sebagai inspirasi karakter untuk pengantin perempuan.

Kaesang Pangarep dan Erina GudonoYouTube Kompas tv Kaesang Pangarep dan Erina Gudono

Ciri khas lainnya yakni paes prada berupa lengkungan hitam dengan garis emas di dahi pengantin perempuan.

Setiap bentuk lengkungan itu memiliki ukuran yang bebeda pula sehingga melambahkan simbol yang juga berlainan.

Lengkungan kecil yang disebut pengapit melambangkan keseimbanga sedangkan lengkungan yang lebih besar melambangkan kebesaran Tuhan. 

Riasan ini memiliki filosofi agar perempuan dapat menjadi penyeimbang rumah tangga dan keluarga yang dijalankan di bawah kebesaran Yang Kuasa.

Baca juga: Beda Gaya Make Up Meghan Markle dengan Kate dan Diana

Sedangkan cithak yang berupa tanda kecil di dahi dan terletak di antara alis, mirip dengan milik perempuan India namun berbeda bentuk, memiliki filosofi soal pola pikir perempuan.

Diharapan, pengantin perempuan akan menjadi sosok yang berpikir ke depan, fokus dan menjaga kesetiaan sebagai seorang istri.

Rias paes ageng Yogyakarta juga menyertakan centhung yakni aksesori yang disematkan di kanan dan kiri kepala pengantin perempuan.

Berjumlah dua buah, ini sebagai lambang soal gerbang kehidupan baru yang baru saja dilalui oleh pengantin perempuan bersama pasangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com