Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2022, 11:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebab biduran atau kaligata sering muncul dari alergi makanan tertentu, atau sensitif terhadap cuaca.

Dikutip laman Medical News Today, biduran merupakan reaksi tubuh saat menghadapi pemicu alergi atau iritasi.

Ketika menghadapi ancaman alergi atau iritasi, sistem kekebalan tubuh akan merespons dengan mengeluarkan histamin dan zat kimia lainnya.

Setelah itu, pembuluh darah kecil di bawah kulit mengeluarkan cairan untuk mengantisipasi alergi atau iritasi.

Baca juga: Alami Biduran, Lakukan 9 Hal Ini agar Gatal-gatal Tidak Semakin Parah

Begitu terjadi penumpukan cairan, muncul bentol-bentol yang dikenal sebagai biduran atau urtikaria dalam bahasa medis.

Apa yang menyebabkan biduran?

Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan biduran:

  • Adanya zat kimia atau bahan tambahan pada makanan
  • Kontak dengan pemicu atau penyebab alergi seperti lateks, serbuk sari, atau bulu binatang
  • Konsumsi obat-obatan seperti antibiotik
  • Racun atau gigitan serangga
  • Menderita lupus atau penyakit autoimun
  • Makan makanan pemicu biduran termasuk telur, gandum, susu, makanan laut, cokelat, dan kacang
  • Infeksi bakteri atau virus
  • Terpapar sinar ultraviolet
  • Stres dan cemas
  • Paparan bahan kimia
  • Paparan cuaca panas, dingin, jenis air tertentu

Gejala biduran

Biduran merupakan tonjolan tipis atau ruam merah yang terasa gatal dan muncul tiba-tiba pada kulit tanpa diawali oleh gejala.

Baca juga: 6 Cara Mengobati Biduran agar Gatal-gatal Tidak Kambuh Lagi

Selain gatal, bentol-bentol pada kulit ini akan membengkak, lalu menghilang setelah periode tertentu. Kemunculan ruam adalah gejala utama biduran.

Jika biduran bisa hilang dalam beberapa jam, hari, hingga beberapa minggu (kurang dari enam minggu), maka itu disebut biduran akut.

Ada pula kasus biduran yang berlangsung lebih dari enam minggu, atau kambuh selama beberapa bulan hingga hitungan tahun.

Jenis biduran ini disebut biduran kronis, dan termasuk kasus yang jarang terjadi.

Biduran kronis bisa menandakan masalah kesehatan lain seperti penyakit tiroid, diabetes tipe 1 atau lupus.

Jika biduran yang dirasakan tergolong ringan, kita tidak memerlukan pengobatan khusus dan bisa mengurangi gejala dengan perawatan di rumah.

Namun apabila biduran tidak ditangani dengan baik, alergi akan disertai gejala tambahan yang membutuhkan penanganan medis, yaitu:

  • Sesak napas
  • Pembengkakan di kaki, tangan, atau tenggorokan
  • Area mulut dan mata yang membengkak
  • Tonjolan biduran yang terasa nyeri dan hangat

Komplikasi

Tanpa penanganan, biduran dapat memicu komplikasi berupa anafilaksis dan angioedema.

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Saat Terserang Biduran

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com