Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tanda Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 15/12/2022, 16:17 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi selalu menjadi perhatian utama di dunia medis, sedangkan tekanan darah rendah relatif jarang disorot.

Padahal, tekanan darah rendah juga berbahaya bagi kesehatan jika tidak ditangani.

Meski bervariasi pada setiap individu, tekanan darah normal umumnya berada di kisaran angka 120/80 mmHg.

Jika kurang dari itu, maka seseorang dikatakan memiliki tekanan darah atau hipotensi.

Tekanan darah rendah cenderung berkembang ketika seseorang memasuki usia lanjut.

Baca juga: Pentingnya Penderita Tekanan Darah Rendah Mengubah Gaya Hidup

Namun, dokter medis Erika Schwartz melihat banyak pasiennya wanita muda sudah mengalami kondisi tersebut.

"Tekanan darah rendah bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan, terutama pada wanita muda," kata Schwartz.

"Tetapi ketika gejala mulai muncul, saat itulah kita harus mencari cara untuk mengatasinya."

Ada tiga tanda utama tekanan darah rendah yang mungkin jarang disadari, yaitu:

1. Mengalami pusing saat berdiri tiba-tiba

Pusing saat berdiri atau bangkit tiba-tiba (seperti menunduk untuk mengambil buku di rak paling bawah kemudian kembali berdiri) adalah gejala tekanan darah rendah yang paling umum.

Jika hanya terjadi sesekali, maka gejala ini bukan masalah besar.

Baca juga: Ketahui, 5 Makanan untuk Tekanan Darah Rendah

Schwartz mencatat, kondisi tersebut bisa diperbaiki dengan memastikan tubuh tidak mengalami dehidrasi.

2. Kabut otak

Ketika sedang mengerjakan banyak hal dan mengalami kabut otak, itu bisa menandakan hipotensi.

Dalam beberapa kasus, pikiran dan ingatan jangka pendek penderita hipotensi menjadi kacau.

3. Tidak berenergi

Meski sudah tidur delapan jam dan menyesap secangkir kopi, tubuh seolah masih merasa lelah dan tidak berenergi. Inilah tanda tekanan darah rendah berikutnya.

Baca juga: 4 Langkah Mengobati Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah dapat menyebabkan kelelahan. Beberapa ahli berpendapat, sindrom kelelahan kronis dan tekanan darah rendah mungkin terkait.

4. Gejala tambahan

Gejala tekanan darah rendah lainnya berupa penglihatan kabur, kelemahan, dan mual.

Terkadang, tekanan darah rendah bisa menyebabkan pingsan, pernapasan yang pendek, dan dikaitkan dengan depresi, menurut American Heart Association.

Perawatan untuk tekanan darah rendah

Tekanan darah tinggi umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan.

Namun, dokter jarang merekomendasikan penggunaan obat-obatan pada pasien hipotensi, karena kondisi ini bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup.

Cobalah mengatasi stres dengan latihan yoga, tidur cukup, berhenti merokok, memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh, dan memertahankan tingkat kebugaran.

Juga, berhentilah untuk membatasi garam secara berlebihan.

Baca juga: 6 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Tekanan Darah Rendah

"Kita memiliki mentalitas bahwa garam tidak baik untuk kita," jelas Schwartz.

"Tapi kita membutuhkan garam untuk menjaga tekanan darah normal dan mendukung sistem adrenal."

"Wanita --khususnya, membutuhkan garam karena membantu mengatasi perubahan fisik selama menstruasi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com