Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Alami Meningkatkan Serotonin agar Merasa Lebih Bahagia

Kompas.com - 17/12/2022, 11:48 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serotonin adalah hormon "perasaan baik", atau neurotransmitter, yang memainkan peran penting dalam kesejahteraan mental dan emosional.

Hal ini termasuk memfasilitasi perasaan positif, menstabilkan suasana hati, dan meningkatkan kebahagiaan.

Tetapi, hormon yang terjadi secara alami ini tidak hanya terlibat dalam memengaruhi perasaan dan pola pikir, namun juga membantu mengatur tidur, pencernaan, kepadatan tulang, nafsu makan, dan bahkan memori.

Baca juga: 5 Tips Sederhana agar Hidup Lebih Bahagia

Karena serotonin memiliki dampak yang begitu besar pada tubuh dan kesehatan secara keseluruhan, tidak mengherankan jika banyak orang mencari strategi untuk meningkatkan serotonin yang mudah dan bebas resep.

Ada pun kebiasaan, aktivitas, dan bahkan makanan untuk meningkatkan serotonin adalah hal yang umum dalam wacana kesehatan mental berbasis media sosial saat ini.

Tetapi, apakah peningkatan kebahagiaan dan kesejahteraan sesederhana mencoba meningkatkan pasokan neurotransmitter tunggal ini?

Sebenarnya, tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat dari peningkatan serotonin.

Faktanya, terlalu banyak serotonin dalam tubuh sebenarnya juga bisa membuat kita merasa lebih buruk (meskipun toksisitas serotonin sering kali merupakan reaksi terhadap pengobatan).

Di sisi lain, serotonin yang tidak cukup dikaitkan dengan gangguan suasana hati, masalah tidur, dan lebih banyak efek kesehatan.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan terkait pentingnya serotonin, tanda-tanda kekurangan dan ketidakseimbangan serotonin, hingga cara meningkatkannya secara alami, seperti dilansir dari laman Real Simple berikut ini.

Baca juga: 3 Aturan yang Bisa Dicoba agar Pernikahan Makin Bahagia

Cara kerja dan manfaat serotonin bagi kesehatan

Serotonin pada dasarnya diproduksi di otak oleh neuron dan bergerak ke situs reseptor yang berbeda di seluruh tubuh untuk memengaruhi proses seperti tidur dan pencernaan.

Ada perdebatan yang sedang berlangsung di komunitas medis tentang apakah serotonin yang rendah berkontribusi pada depresi atau tidak.

Tetapi, penelitian eksperimental menunjukkan hubungan yang menjanjikan antara serotonin dan regulasi emosi.

Itulah sebabnya mengapa mungkin ada hubungan dengan kebahagiaan atau perasaan senang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com