Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Intermiten Bisa Obati Diabetes Tipe 2, Benarkah?

Kompas.com - 17/12/2022, 17:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Peserta diperiksa pada awal, segera setelah intervensi 3 bulan dan sekali lagi pada tindak lanjut 3 dan 12 bulan.

Mereka terus minum obat anti-diabetes yang awalnya diresepkan selama penelitian dan mempertahankan kebiasaan olahraga.

Setelah intervensi 3 bulan, 18 dari 36 orang dalam kelompok puasa intermiten dan satu orang dalam kelompok kontrol tidak lagi membutuhkan obat mereka untuk mengendalikan diabetes.

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Keju? Ini Kata Ahli

Berat badan rata-rata peserta dalam kelompok puasa juga turun 5,93 kg, sementara mereka yang berada dalam kelompok kontrol mengalami penurunan berat badan 0,27 kg.

Skor kualitas hidup juga meningkat secara signifikan di antara mereka yang berada dalam kelompok puasa intermiten dan menurun pada kelompok kontrol.

Pada tindak lanjut 12 bulan, 16 dari 36 orang dalam kelompok puasa mempertahankan penurunan penyakit diabetes.

Tetapi, tidak ada satu pun dari kelompok kontrol yang mengalami penurunan.

Secara keseluruhan, para peneliti mencatat bahwa peserta yang diresepkan lebih sedikit obat anti-diabetes pada awal penelitian lebih mungkin untuk mencapai penurunan diabetes.

Cara kerja puasa intermiten untuk mengobati diabetes tipe 2

Menurut seorang profesor di Departemen Ilmu Gizi di Universitas Alabama di Birmingham, Courtney Peterson, PhD, menurunkan berat badan dengan cepat bisa mengobati sekitar 45 persen orang yang menderita diabetes tipe 2 pada tahap awal.

Baca juga: 10 Gejala Diabetes dalam Keseharian, Salah Satunya Kesemutan

"Menurunkan berat badan dengan cepat akan membersihkan tubuh dari lemak yang menumpuk di hati, pankreas dan di otot," terangnya seperti dikutip dari Medical News Today.

"Ini juga membantu pankreas kita untuk memproduksi lebih banyak insulin — yang menurunkan gula darah — dan juga membantu hati, serta otot melakukan pekerjaan mereka mengatur gula darah kita," jelas dia.

Sementara itu, asisten profesor endokrinologi, diabetes, dan farmakologi klinis di Universitas Kansas, Felicia Steger, PhD, mengatakan bahwa dia setuju penurunan berat badan merupakan faktor penting untuk pengurangan diabetes.

Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa puasa mungkin juga bisa memengaruhi kontrol gula darah secara independen dari penurunan berat badan.

"Data awal menunjukkan bahwa puasa intermiten meningkatkan [bagaimana] pankreas kita merespons gula darah yang lebih tinggi dengan melepaskan insulin," kata Steger.

"Puasa intermiten juga meningkatkan sensitivitas insulin, atau seberapa baik sel-sel kita merespons sinyal insulin untuk mengeluarkan gula dari aliran darah," ujar dia.

Bagaimana puasa 16 jam memengaruhi diabetes tipe 2

Wakil presiden di Community Health of South Florida, Inc. (CHI) yang tidak terlibat dalam studi, Dr Saint Anthony Amofah juga mengemukakan pendapatnya mengenai jenis puasa intermiten yang tepat bagi penderita diabates tipe 2.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com