KOMPAS.com - Bekerja di lingkungan yang suportif dan positif merupakan hal yang paling diidamkan para pencari kerja.
Namun ketika menjalani proses interview kerja kita menemukan enam red flags atau tanda bahaya, lebih baik jangan diterima penawaran dari perusahaan tersebut.
Sebab, bisa jadi perusahaan itu memiliki lingkungan yang toxic atau manajemen yang buruk, sehingga membuat kita kesulitan untuk berkembang menjadi tenaga profesional hingga pribadi yang lebih baik dalam bekerja.
Baca juga: Lingkungan Kerja Positif Bisa Dukung Kesehatan Mental
Proses interview kerja terkadang bisa memberikan kita sinyal tertentu apakah perusahaan yang dilamar itu baik atau tidak untuk diri kita.
Lebih baik hindari menerima tawaran dari perusahaan tersebut jika memang faktanya perusahaan tidak memberikan dampak apapun bagi perkembangan karier kita.
Melansir dari laman Business Insider, berikut enam red flags yang perlu diwaspadai saat interview kerja.
Komunikasi merupakan satu faktor penting dalam perkembangan suatu perusahaan.
Jika saat wawancara kerja kita sudah merasakan ada yang janggal, seperti atasan menunjukkan alur komunikasi yang buruk terhadap bawahannya.
Atau perekrut seenak jidat mengubah jadwal interview tanpa pemberitahuan sebelumnya, bisa dipastikan bahwa ada yang tidak beres pada perusahaan tersebut.
Kemudian perhatikan beberapa hal berikut ini yang menjadi pertanda bahwa komunikasi di perusahaan tersebut sangat buruk dan tidak profesional.
Jika dari beberapa pertanyaan tersebut jawabannya adalah "ya", maka lebih baik jangan ambil penawaran kerja dari perusahaan itu.
Red flags yang seperti ini menunjukkan kalau mereka tidak profesional.
Proses awal interview kerja biasaya dilalui dengan tahap pengenalan calon kandidat, perusahaan hingga potensi yang dimiliki.
Tetapi jika di tahap awal ini kita sudah diminta untuk menyelesaikan tugas yang seperti pegawai internal, ini merupakan pertanda buruk.