Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Parenting Orangtua Tak Disetujui Kakek Nenek? Ini Solusinya

Kompas.com - 19/12/2022, 16:36 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak termasuk dalam memilih gaya parenting.

Banyak orangtua baru berusaha meningkatkan kemampuan pengasuhan dengan belajar dari berbagai teori maupun diskusi bersama kakek atau nenek yang sudah berpengalaman.

Sayangnya, proses ini kadang kala tidak selalu mulus karena bisa saja orangtua kita malah tidak setuju dengan cara kita membesarkan cucunya.

Akhirnya ini malah memicu konflik karena banyaknya perbedaan dan pertentangan yang muncul seiring berjalannya waktu.

Baca juga: 8 Gaya Parenting Unik dari Berbagai Belahan Dunia

Menurut sebuah survei oleh iHus, yang berspesialisasi dalam kehidupan multigenerasi, tidak mengherankan jika pertentangan atau ketidaksetujuan atas pola pengasuhan anak dengan kakek dan nenek sering terjadi.

"Sangat normal untuk memiliki gaya pengasuhan yang berbeda dengan orangtua kita sendiri," kata seorang terapis anak yang merupakan anggota Direktori Konseling, Siobhan Butt, kepada HuffPost UK.

"Kita adalah orang yang berbeda, hidup pada waktu yang berbeda, dan memiliki serangkaian pengalaman hidup yang berbeda yang menginformasikan bagaimana kita memutuskan untuk menjadi orangtua," terangnya.

Butt menambahkan bahwa perbedaan cara mengasuh anak juga bisa muncul dalam segala macam situasi.

Mulai dari pilihan makanan yang kita berikan pada anak, berapa banyak waktu layar yang diizinkan untuk mereka, hingga ideologi politik dan mungkin soal agama.

Baca juga: Survei Ungkap Anak Bungsu Jadi Favorit Orangtua, Anak Sulung Favorit Kakek - Nenek

Penyebab ketidaksetujuan

Rumah Sakit Anak C.S. Mott di Michigan melakukan jajak pendapat kepada orangtua dari anak-anak berusia 0-18 tahun tentang ketidaksepakatan dengan kakek-nenek seputar pilihan pengasuhan mereka.

Sebagian besar orang tua (89 persen) mengatakan bahwa anak mereka sering atau kadang-kadang bertemu dengan setidaknya satu kakek-nenek.

Dan dari jumlah tersebut, 37 persen melaporkan ketidaksepakatan kecil dengan kakek-nenek tentang pilihan pengasuhan mereka, sementara 6 persen melaporkan ketidaksepakatan yang besar.

Ilustrasi cucu bermain dengan kakekTop Photo Corporation Ilustrasi cucu bermain dengan kakek
Kemudian, dua dari lima orangtua (40 persen) mengatakan bahwa perselisihan muncul karena kakek-nenek terlalu lunak pada anak-anak mereka, sementara 14 persen mengatakan bahwa mereka terlalu keras.

Baca juga: Ikatan Emosional antara Cucu dan Nenek dari Kacamata Ilmiah

Ketidaksetujuan yang paling umum adalah mengenai disiplin, makanan dan camilan, waktu menonton TV atau bermain gadget.

Lalu diikuti dengan sopan santun, kesehatan dan keselamatan, memperlakukan beberapa cucu secara berbeda dari yang lain, waktu tidur, dan berbagi foto atau informasi di media sosial.

Jika kakek-nenek melakukan hal-hal yang bertentangan dengan cara kita mengasuh anak — atau memberikan komentar yang cukup negatif — kita mungkin harus duduk dan mengobrol dengan mereka tentang hal itu.

Bila tidak, kebencian hanya akan menumpuk sampai suatu hari itu akan meledak.

"Selalu yang terbaik adalah melakukan percakapan ini dengan mereka," kata Butt.

"Bersikaplah terbuka, beritahu mereka bagaimana perasaan kita. Sampaikan bahwa kita menghormati mereka dan menghargai mereka yang memiliki lebih banyak pengalaman hidup."

"Dan kita pasti akan meminta saran tentang situasi tertentu kepada mereka jika itu sangat dibutuhkan," saran dia.

Demikian juga, jika kita melihat orangtua kita mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuat anak kita merasa tidak nyaman, jangan takut untuk menegur atau membicarakannya dengan lebih baik.

Baca juga: Merawat Cucu Perpanjang Umur Lansia?

Pentingnya menetapkan batasan

Ilustrasi orang tua membantu memberikan obat luka agar luka cepat sembuhfreepik Ilustrasi orang tua membantu memberikan obat luka agar luka cepat sembuh
Menurut Butt, menetapkan batasan dengan kakek-nenek dalam hal pengasuhan anak sangatlah penting.

Tetapi, dia menyarankan untuk tetap bersikap lembut dan baik, karena bagaimanapun juga mereka juga ingin memberikan yang terbaik bagi cucu-cucu mereka.

"Jika kita menanggapi tindakan mereka dengan perselisihan, situasinya bisa meningkat dan konflik bisa muncul," terangnya.

Jika kita memang mengajak orangtua kita untuk mengobrol, pastikan untuk menghormati dan menghargai masukan mereka.

"Apabila kita mulai merasa tidak nyaman dengan apa yang mereka lakukan, jelaskan alasannya dan akhiri percakapan dengan memberi tahu mereka bahwa kita akan sangat menghargainya jika mereka tidak dapat melakukan hal ini di masa mendatang," tambah Butt.

Baca juga: Ketika Si Kecil Lebih Banyak Diasuh dan Dijaga oleh Kakek Nenek

Sebelum segala sesuatunya terasa terlalu berlebihan dan respons kita berubah menjadi reaksi permusuhan, Butt menyarankan untuk tarik napas dalam-dalam.

Hentikan percakapan tersebut atau sampaikan rasa tidak nyaman kita sehingga tidak ingin melanjutkan pembahasan.

"Jika percakapan yang sulit biasanya berakhir dengan teriakan dan kekesalan, pikirkan tentang pola perilaku yang biasanya terjadi, seperti peran apa yang kita mainkan dan apa yang dapat kita lakukan untuk membantu mengubah pola ini?" ujar Butt.

Kakek-nenek sangat penting dan sering kali memiliki begitu banyak hal yang bisa ditawarkan kepada cucunya, seperti yang mereka lakukan kepada kita saat menjadi orangtua.

Tetapi, kita perlu memilih pola pengasuhan seperti apa yang cocok dengan anak tanpa mengurangi rasa hormat kepada orangtua kita.

Pada akhirnya, pembatasan intensitas waktu bertemu dengan kakek-nenek juga penting agar mereka.

Tujuannya agar mereka tidak masuk terlalu lebih jauh dalam pilihan atau aturan pola pengasuhan yang sudah kita tanam, sekaligus mencegah perselisihan yang dapat memicu ketegangan.

Baca juga: Mengasuh Cucu Bisa Perpanjang Usia Kakek dan Nenek?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com