Menghargai proses juga membuat kita merasa lebih tenang untuk mencapai ekspektasi itu.
Selain ekspektasi terhadap diri sendiri, ternyata memproyeksikan ekspektasi diri terhadap orang lain juga tak kalah berbahaya. Pasalnya, kita menaruh beban dan harapan terhadap orang lain sekaligus. Padahal, mengendalikan orang lain lebih sulit daripada diri sendiri.
Alhasil, jika orang itu tak sesuai dengan ekspektasi, kita cenderung kecewa. Bahkan, lebih parahnya lagi, dalam proses mencapai ekspektasi itu, terkadang kita menjadi terlalu keras terhadap mereka karena menaruh pemahaman kalau kesuksesan kita berada di tangan mereka.
Tanpa sadar, kita telah memeras kegembiraan dari mereka. Jadi, alih-alih bertindak sebagai bos; memarahi dan menekan mereka, kita bisa mengajak orang tersebut untuk berproses bersama. Lebih baik jika memberikan dukungan yang mereka butuhkan.
Baca juga: Perbedaan Burnout dan Boreout yang Kerap Dialami Pekerja
Lantas, bagaimana cara mengendalikan ekspektasi diri ala Adjie Santosoputro? Kalian bisa mendengarkan informasi selengkapnya melalui siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Adjie Santosoputro: Mengontrol Ekspektasi Diri” di Spotify.
Di sana, ada banyak pula informasi dan kisah seputar kesehatan mental untuk menunjang kehidupan sosial, romansa, dan kariermu!
Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut dik.si/AnyJiwEkspektasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.