Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Perasaan Tidak Mau Terluka yang Melukai Diri Sendiri: Self-Defeating Habit

Kompas.com - 20/12/2022, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Seringkali lupa bahwa manusia memiliki kapasitas untuk berkembang dan belajar menjadi lebih baik. Jadi, kita dapat mencoba lebih secara sadar merefleksikan apakah memang diri kita seburuk itu?

Tuliskan plus dan minus kita, lalu coba dilihat dari kacamata objektif. Kalau orang lain seperti itu, apakah kita akan menganggap orang tersebut rendah? Atau ternyata kita terlalu bias dan kritis terhadap diri sendiri?

Cari bantuan profesional. Ingat, self-defeating habit juga dapat mengindikasikan permasalahan psikologis yang lebih serius.

Jika kebiasaan ini sudah lama dilakukan atau bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari, segera cari bantuan profesional di bidang kesehatan mental, seperti psikolog.

Hidup merupakan proses, dan seringkali seseorang perlu mengalami kegagalan dan merasa sakit sebelum melihat sejauh apakah kita sudah menjadi seseorang yang lebih baik.

Dengan mengizinkan diri untuk mengalami hal yang mungkin tidak menyenangkan maka hikmah dari pengalaman tersebut akan membentuk kita menjadi diri yang lebih baik.

*Meylisa Permata Sari, S.Psi., M.Sc., Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Denrich Suryadi, M.Psi., Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com