Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Osteoporosis di Usia Muda, Jangan Lupa Berjemur

Kompas.com - 20/12/2022, 13:45 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Osteoporosis seringkali disebut sebagai silent disease karena kepadatan tulang dapat berkurang seiring waktu.

Pasalnya proses tersebut dapat berlangsung secara progresif selama bertahun-tahun bahkan tidak menunjukkan gejala.

Tanpa disadari, penyakit yang satu ini dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya akibat penurunan jaringan tulang hingga memicu kerapuhan yang mengkhawatirkan bagi kehidupan di masa tua.

Baca juga: Ragam Latihan untuk Penderita Osteoporosis 

Cara mencegah osteoporosis di usia muda

Salah satu manfaat bagun pagi adalah mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari.Shutterstock/oatawa Salah satu manfaat bagun pagi adalah mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari.

Osteoporosis adalah penyakit atau gangguan yang menyerang kesehatan tulang.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan penurunan massa atau kepadatan tulang yang disertai penurunan kualitas jaringan tulang.

Penyakit yang satu ini sering dikatakan sebagai silent disease karena tanpa disadari tiba-tiba seseorang bisa mengalami sejumlah gejala jika tingkatnya sudah akut.

Mulai dari patah tulang, postur punggung dan tubuh yang semakin membungkuk, nyeri punggung hingga tinggi badan yang menurun.

Meski termasuk sebagai penyakit degeneratif, namun bukan berarti perkembangannya tidak bisa dicegah sejak usia muda.

Dr Badrul Shah Badaruddin, consultant orthopaedic, arthroplasty & sports surgeon dari ALTY Orthopaedic Hospital, KL, Malaysia mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai langkah untuk mencegah osteoporosis.

Berikut pemaparan selengkapnya:

1. Penuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan bagi kesehatan tulang.

Fungsi dari kalsium ini adalah membangun kesehatan tulang dan gigi, mendukung pergerakan otot, hingga mendukung remodelling atau proses penggantian sel tulang yang baru.

Pemenuhan kalsium ini dapat dicukupi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium.

Seperti ikan laut, ikan teri, telur, susu, bayam, jamur dan masih banyak lagi yang lainnya.

2. Tingkatkan aktivitas fisik

Meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga tak hanya membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, tetapi juga dapat mencegah osteoporosis.

Berbagai aktivitas fisik seperti olahraga setidaknya dapat membantu melatih massa otot, tulang dan persendian agar tetap dalam keadaan prima.

Baca juga: 11 Cara Menjaga Kesehatan Tulang agar Terhindar dari Penyakit 

Salah satu manfaat berjemur di pagi hari adalah mendapatkan asupan vitamin D yang berguna untuk kesehatan.Shutterstock/Antonio Guillem Salah satu manfaat berjemur di pagi hari adalah mendapatkan asupan vitamin D yang berguna untuk kesehatan.

3. Jangan lupa berjemur

Apalah arti pemenuhan nutrisi yang bermanfaat untuk tulang tapi tidak didukung dengan penyerapan nutrisi yang mencukupi.

Badrul mengatakan, seseorang bisa jadi terkena osteoporosis karena kerap lupa melakukan kebiasaan atau bahkan kekurangan terpapar sinar matahari dalam keseharian.

Sebab, paparan sinar matahari itu diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium dan mengaktifkan vitamin D agar lebih optimal.

"Apalagi kalau kita selalu ada di dalam ruangan dan tidak pernah keluar. Vitamin D dan kalsium itu menjadi tidak aktif."

"Karena sinar matahari diperlukan tubuh untuk mengaktifkan vitamin D yang kita konsumsi. Ini juga menjadi alasan anak zaman sekarang banyak yang kena osteoporosis lebih cepat," kata dia saat ditemui Kompas.com di Jakarta, belum lama ini. 

Paparan sinar matahari yang baik, kata Badrul, adalah paling tidak berjemur di bawah sinar matahari sekitar 10 menit di waktu pagi.

Sementara waktunya dapat bervariasi tergantung cuaca atau wilayah masing-masing, atau bisa juga dimaksimalkan hingga pukul 10.00 pagi.

4. Melakukan screening

Mencegah osteoporosis di usia muda juga dapat dilakukan dengan rutin screening atau pemeriksaan kesehatan tulang.

Screening ini bertujuan untuk melihat apakah ada tanda-tanda tulang keropos di usia muda, terlebih jika kita memiliki faktor genetik dari riwayat keluarga yang mengalami penyakit tersebut.

Screening ini bisa dilakukan di rumah sakit dan ditangani oleh dokter atau ahli tulang untuk melihat faktor risiko osteoporosisi, kesehatan tulang, pemenuhan serta kebutuhan nutrisi seseorang hingga massa tulangnya.

Jika memang ada keluhan atau tanda-tanda osteoporosis, maka orang tersebut bisa mendapatkan penanganan lebih awal.

"Dalam beberapa kasus ada yang di usia 30 tahun, saat dia berjalan jauh tapi sudah merasa capek. Itu adalah ciri-ciri awal tulang dan sendinya tidak sehat," katanya.

Baca juga: Cara Mencegah Osteoporosis yang Penting Dilakukan Sebelum Terlambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com