Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Keputihan Berwarna Merah, Apakah Berbahaya?

Kompas.com - 20/12/2022, 13:56 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Alasan lain yang mungkin terjadi adalah karena bercak ovulasi dan pengendalian kelahiran.

Bercak ovulasi ini dapat menyebabkan keluarnya cairan yang biasanya terjadi di tengah-tengah siklus haid.

Tetapi, bercak yang disebabkan oleh pil KB paling sering terjadi pada wanita yang menggunakan pil progestin.

Waktunya berkonsultasi dengan dokter

Meskipun keputihan berwarna merah biasa terjadi pada remaja perempuan, pengguna pil KB pertama kali, dan wanita yang mendekati menopause, namun kita tetap perlu berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: 6 Tanda Awal Menopause, Salah Satunya Perubahan pada Keputihan

Terutama, jika pendarahan terlihat pada wanita pasca-menopause yang tidak menggunakan jenis terapi hormonal apa pun atau sedang menjalani rencana terapi hormonal siklik, bersama dengan anak perempuan delapan tahun atau lebih muda.

Menurut Medical News Today, penting juga untuk pergi ke dokter jika keputihan berwarna merah disertai dengan rasa gatal, nyeri, atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Perlu diingat, cairan yang keluar juga tidak boleh berbusa atau terlihat seperti keju cottage, karena ini mungkin memerlukan pengujian lebih lanjut.

Para ahli di Cleveland Clinic pun menyarankan untuk memperhatikan bau cairan yang keluar, karena bau yang tidak biasa mungkin memerlukan pemeriksaan yang khusus.

Secara umum, tingkat keparahan keputihan berwarna merah mungkin berbeda dari orang ke orang.

Dalam situasi yang jarang terjadi, keputihan bisa menandakan kondisi kesehatan seperti kista ovarium yang pecah atau endometriosis.

Namun, diagnosis dini akan memastikan perawatan yang tepat diberikan untuk mencegah gejala menjadi semakin parah.

Baca juga: Keputihan Berwarna Bening, Apa Artinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com