KOMPAS.com - Sakit maag atau dispepsia ditandai dengan gejala seperti nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas dan tengah.
Terkadang gejalanya disertai dengan kondisi seperti perut kembung, mual, muntah dan sendawa berlebihan.
Penderitanya amat disarankan menerapkan diet atau pola makan yang tepat untuk meredakan gejala hingga mencegahnya kambuh lagi.
Baca juga: Kapan Penderita Maag Harus Berobat ke Dokter?
Sebab beberapa jenis makanan dapat memicu sejumlah gejala yang membuat perut terasa tidak nyaman.
Namun menjaga pola makan saja tidak cukup karena ada beberapa metode diet yang harus dipatuhi agar keluhan itu tidak mudah kembali.
Melansir laman Livestrong, berikut deretan diet yang tepat untuk penderita maag yang bisa dicoba.
Salah satu diet terbaik untuk mengelola sakit maag adalah menghindari sejumlah makanan yang menjadi pemicunya.
Bagi setiap orang, pemicunya bisa saja berbeda karena perbedaan respon tubuh terhadap makanan yang masuk ke pencernaan.
Misalnya ada pasien maag yang sangat sensitif dengan minuman berkafein rendah seperti teh.
Segera konsultasikan sakit maag yang dialami ke dokter untuk menganalisa sejumlah makanan atau minuman yang pantang dikonsumsi.
Makanan yang sebaiknya dihindari termasuk asupan lemak tinggi, goreng-gorengan, makanan pedas, minuman bersoda, tomat, peppermint sampai kafein.
Sebagai gantinya, penderita maag dapat memilih makanan dengan kandungan flavonoid seperti apel, seledri, dan cranberry.
Makanan dengan flavonoid itu dikatakan dapat menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori, bakteri penyebab tukak lambung.
Baca juga: Kenali, Penyebab Tukak Lambung dan Cara Mengatasinya