Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2022, 06:48 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Eksim atau dermatitis atopik merupakan gangguan pada kulit yang ditandai dengan ruam, kemerahan, dan rasa gatal.

Sampai saat ini, tidak ada penyebab pasti terjadinya eksim.

Namun, kondisi tersebut dapat dipicu oleh beberapa hal, termasuk genetik, diet, stres, hormon, sistem kekebalan tubuh, hingga produk skincare.

"Tidak ada satu penyebab atau pemicu yang khusus, karena sebagian besar kondisi kulit bersifat multifaktorial," kata ahli kulit untuk merek skincare Soho Skin, Daniel Whitby.

Gejala eksim

Gejala eksim bisa beraneka ragam sama seperti pemicunya. Ini bisa terlihat berbeda untuk setiap orang, tetapi biasanya eksim akan terasa gatal.

Selain itu, gejala eksim juga bisa meliputi kekeringan, peradangan, kekasaran, keluarnya cairan, dan pembengkakan pada kulit.

Baca juga: 4 Bahan Skincare yang Bisa Meredakan Gejala Eksim

Menurut Asosiasi Eksim Nasional (NEA), eksim tampak merah pada kulit yang lebih terang, sedangkan orang kulit berwarna mungkin mengalami eksim seperti kulit pucat, kulit abu-abu, cokelat lebih gelap, atau berwarna ungu.

Yang mengkhawatirkan, orang kulit berwarna berisiko jauh lebih tinggi terkena dermatitis atopik dan orang kulit hitam secara khusus lebih mungkin mengalami gejala yang parah.

Dampak eksim secara mental dan fisik

Eksim adalah gangguan kulit yang dapat mengganggu, baik secara mental dan fisik.

Dalam sebuah studi tahun 2020 yang menganalisis dampak psikologis dari penyakit kulit, orang yang mengalami eksim, psoriasis, dan kondisi kulit lainnya lebih cenderung memiliki gejala depresi.

Mereka juga memiliki perasaan terisolasi, kesepian, dan kualitas hidup yang lebih rendah secara keseluruhan dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki masalah kulit.

Selain itu, rasa sakit secara fisik dari kondisi ini juga tidak bisa diremehkan.

"Ketika gejala benar-benar memburuk, bahkan untuk menyiramnya dengan air pun akan terasa sakit," terang pendiri dan CEO merek skincare Tower 28, Amy Liu.

"Sangat sulit untuk tidak dapat mengandalkan kulit ketika gejala eksim yang parah terjadi," jelas dia.

Baca juga: Obati Eksim dengan Mandi Oatmeal, Bagaimana Caranya?

Tips meredakan gejala eksim

Sebagian besar pasien dengan eksim dapat memperoleh manfaat dari konsultasi dengan dokter spesialis kulit.

Meski begitu, tidak semua orang bisa memiliki akses ke dokter untuk mengatasi masalah kulit ini.

Jadi, untuk mengetahui lebih lanjut tentang penanganan eksim, simak sejumlah tips mudah meredakan gejala eksim yang dibagikan oleh para ahli, seperti yang dilansir dari laman Harper's Bazaar sebagai berikut.

1. Mencoba krim anti gatal yang dijual bebas

Rekomendasi pengobatan pertama untuk mengatasi eksim adalah dengan menggunakan krim anti gatal yang dijual bebas (versi tanpa pewangi) dua kali sehari sampai iritasi hilang.

Kita juga bisa mengoleskan krim anti gatal seperti hidrokortison beberapa kali seminggu di sekitar zona flare-up atau kekambuhan gejala untuk membantu mencegah iritasi di masa depan.

2. Hindari formula yang mengandung wewangian

Direktur penelitian terapan dan pendidikan di Paula's Choice, Desiree Stordahl mengatakan, wewangian adalah bencana bagi eksim dan jenis kulit sensitif.

"Wewangian bisa memicu peradangan yang dapat memiliki efek langsung dan jangka panjang terhadap eksim," ungkapnya.

Baca juga: Eksim Pengaruhi Kesehatan Seksual, Benarkah?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com