KOMPAS.com - Dalam dokumenter terbarunya, Pangeran Harry mengklaim Meghan Markle keguguran akibat stres berat di tahun 2020.
Pasangan itu kehilangan janin di kandungan karena berbagai pemberitaan termasuk konflik hukum dengan Associated Newspapers, grup media Inggris.
"Saya yakin istri saya mengalami keguguran karena apa yang dilakukan The Mail," tuduhnya Pangeran Harry, dalam salah satu episode Harry & Meghan.
Baca juga: Pangeran Harry Sebut Meghan Markle Pernah Keguguran gara-gara Stres
"Sekarang apakah kita benar-benar tahu keguguran disebabkan oleh itu? Tentu saja tidak, tetapi mengingat stres, kurang tidur dan waktu kehamilan berapa minggunya."
"Bisa saya katakan, dari apa yang Saya lihat, keguguran itu disebabkan oleh apa yang mereka coba lakukan padanya," tegas Duke of Sussex.
Profesor Siobhan Quenby, Direktur National Centre for Miscarriage Research di Inggris, mengatakan bukti menunjukkan wanita yang mengalami keguguran berisiko lebih tinggi mengalami gangguan stres pascatrauma dan masalah kesehatan mental.
Itulah sebebanya pasangan yang mengalaminya membutuhkan perawatan dan dukungan khusus setelah tragedi tersebut.
“Sayangnya satu dari lima kehamilan akan berakhir dengan keguguran, menghancurkan keluarga,” katanya kepada Yahoo UK.
“Ketika Meghan dan Harry berbagi pengalaman mereka sendiri, keluarga di seluruh negeri akan mengenali rasa sakit itu."
Baca juga: Meghan Markle Keguguran, dan Pesan Mendalam di Balik Pengakuannya
Namun ia berpendapat perlu lebih banyak penelitian untuk memahami apakah stres dan keguguran merupakan hubungan sebab akibat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.