Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Berbagai macam emosi tentunya memiliki dampak berbeda pada setiap anggota keluarga, terlebih untuk emosi negatif.
Emosi negatif dapat digambarkan sebagai perasaan yang menyebabkan seseorang sengsara dan sedih. Emosi ini membuat seseorang tidak menyukai diri sendiri dan orang lain, dan mengurangi rasa percaya diri, serta kepuasan hidup secara umum.
Emosi yang dapat menjadi negatif adalah kebencian, kemarahan, kecemburuan dan kesedihan. Namun, dalam konteks yang tepat, perasaan ini sebenarnya alami.
Emosi negatif dapat meredam semangat kita untuk hidup, tergantung pada berapa lama kita membiarkannya memengaruhi kita dan cara kita memilih untuk mengungkapkannya.
Nafisa Alif Amanda, seorang psikolog Riliv, dalam siniar Obrolan Meja Makan episode “Mengelola Emosi Negatif dalam Keluarga” menjelaskan dampak dari emosi negatif yang ada di keluarga, yang dapat diakses melalui dik.si/OMMEmosi.
Emosi negatif dapat berasal dari berbagai sumber. Terkadang, penyebabnya adalah pengalaman atau peristiwa tertentu. Misalnya, kamu merasa kesal karena grup band favorit tidak masuk nominasi award, putus dengan kekasih, sampai masalah pekerjaan.
Emosi negatif juga bisa muncul dari:
Masalah yang muncul dari hubungan interpersonal adalah penyebab umum dari emosi negatif. Tantangan seperti itu dapat muncul dalam hubungan dengan teman, keluarga, rekan kerja, atau pasangan romantis.
Baca juga: Pentingnya Mengontrol Ekspektasi Diri
Ketika kebutuhan tidak terpenuhi—baik itu kebutuhan bersifat fisik, emosional, sosial, psikologis, atau spiritual—adalah normal untuk mengalami kesedihan, kemarahan, kesepian, iri hati, dan emosi tertekan lainnya.
Stres sehari-hari dapat menyebabkan berbagai macam perasaan kesal jika kamu tidak memiliki keterampilan penyelesaian untuk mengelolanya.
Keterampilan yang buruk seringkali berakhir dengan memperburuk masalah atau menimbulkan masalah baru pada situasi tersebut.
Sayangnya, orang sering beralih ke cara yang tidak membantu atau bahkan merusak untuk mengatasi emosi negatif. Meskipun ini mungkin memberikan kelegaan sementara, biasanya dampak setelahnya adalah memperburuk masalah dalam jangka panjang.
Melansir dari Very Well Mind, berikut beberapa cara mengelola emosi negatif dalam diri untuk menjaga emosi dalam keluarga.
Setelah memahami emosi dan apa penyebabnya, kamu dapat mulai mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut. Meminimalkan atau menghilangkan beberapa pemicu stres dapat membuat kamu lebih jarang merasakan emosi negatif.