Pemeriksaan melalui CT scan sering digunakan untuk mendiagnosis batu asam urat.
"Meski memiliki berbagai corak, kebanyakan batu ginjal berwarna kekuningan," ucap Nabhani.
Beberapa batu memiliki bagian interior yang lebih gelap, dengan permukaan yang halus atau bergerigi.
Baca juga: Ternyata, Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Batu Ginjal
Batu ginjal bisa berukuran sebesar kacang polong hingga seukuran bola golf.
Menurut Guinness World Records, batu ginjal terbesar yang pernah ada berukuran lebih dari 12,7 sentimeter pada titik terlebar.
Batu ginjal seringkali terdiri dari kalsium, namun bukan disebabkan oleh asupan kalsium.
"Kalsium biasanya tidak memengaruhi pembentukan batu, kecuali jika kita makan kalsium lebih banyak dari jumlah yang disarankan," jelas Nabhani.
Pasien dengan batu ginjal disarankan untuk mengonsumsi kalsium sesuai anjuran per hari.
Baca juga: Makanan Bukan Susu yang Mengandung Kalsium
Lantas makanan apa saja yang menyebabkan batu ginjal?
"Makanan tinggi garam dan protein hewani nonsusu --semua jenis daging, daging sapi, ayam, ikan, dan babi-- berhubungan dengan peningkatan pembentukan batu ginjal," sambung Nabhani.
Selain itu, makanan kaya oksalat seperti kacang-kacangan, cokelat, bayam, dan teh juga dapat menyebabkan peningkatan risiko pembentukan batu ginjal.
"Kurang minum air diperkirakan berperan dalam pembentukan batu ginjal sebesar 50 persen.
Nabhani menganjurkan pasien batu ginjal minum air dalam jumlah mencukupi untuk menghasilkan 2,5 liter urin per hari.
Kita juga perlu memastikan warna urin tetap jernih hingga kuning pucat.
Baca juga: Mengenali Perubahan Urine yang Perlu Diwaspadai, Bisa Jadi Masalah Ginjal