Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2022, 20:30 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Pemeriksaan melalui CT scan sering digunakan untuk mendiagnosis batu asam urat.

2. Batu ginjal cenderung berwarna kekuningan

"Meski memiliki berbagai corak, kebanyakan batu ginjal berwarna kekuningan," ucap Nabhani.

Beberapa batu memiliki bagian interior yang lebih gelap, dengan permukaan yang halus atau bergerigi.

Baca juga: Ternyata, Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Batu Ginjal

3. Ukuran batu ginjal bervariasi

Batu ginjal bisa berukuran sebesar kacang polong hingga seukuran bola golf.

Menurut Guinness World Records, batu ginjal terbesar yang pernah ada berukuran lebih dari 12,7 sentimeter pada titik terlebar.

4. Kalsium bukanlah makanan pemicu batu ginjal

Batu ginjal seringkali terdiri dari kalsium, namun bukan disebabkan oleh asupan kalsium.

"Kalsium biasanya tidak memengaruhi pembentukan batu, kecuali jika kita makan kalsium lebih banyak dari jumlah yang disarankan," jelas Nabhani.

Pasien dengan batu ginjal disarankan untuk mengonsumsi kalsium sesuai anjuran per hari.

Baca juga: Makanan Bukan Susu yang Mengandung Kalsium

Lantas makanan apa saja yang menyebabkan batu ginjal?

"Makanan tinggi garam dan protein hewani nonsusu --semua jenis daging, daging sapi, ayam, ikan, dan babi-- berhubungan dengan peningkatan pembentukan batu ginjal," sambung Nabhani.

Selain itu, makanan kaya oksalat seperti kacang-kacangan, cokelat, bayam, dan teh juga dapat menyebabkan peningkatan risiko pembentukan batu ginjal.

5. Asupan air dapat mencegah batu ginjal

Bolehkah minum air putih sebelum tidur? Bolehkah minum air putih sebelum tidur?
"Asupan air adalah satu-satunya faktor risiko diet terpenting untuk pembentukan batu ginjal," sebut Nabhani.

"Kurang minum air diperkirakan berperan dalam pembentukan batu ginjal sebesar 50 persen.

Nabhani menganjurkan pasien batu ginjal minum air dalam jumlah mencukupi untuk menghasilkan 2,5 liter urin per hari.

Kita juga perlu memastikan warna urin tetap jernih hingga kuning pucat.

Baca juga: Mengenali Perubahan Urine yang Perlu Diwaspadai, Bisa Jadi Masalah Ginjal

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com