Adapun batu sistin --batu ginjal langka, yang terbentuk karena kelainan genetik.
Baca juga: Dampak Minuman Bersoda bagi Kesehatan Ginjal, Menurut Studi
"Batu kalsium dan batu sistin itu keras," kata Jamal Nabhani, MD, ahli urologi di Keck Medicine of USC dan asisten profesor urologi klinis di Keck School of Medicine of USC.
"Batu struvit cenderung lebih lunak dan lebih besar, terkadang memenuhi seluruh area tempat urin terkumpul di ginjal."
Sementara itu, batu asam urat sulit didiagnosis tanpa alat yang tepat.
"Batu asam urat dan batu kalsium seringkali terlihat serupa, namun kita tidak dapat melihat batu asam urat pada sinar-X,” sebut Nabhani.
Pemeriksaan melalui CT scan sering digunakan untuk mendiagnosis batu asam urat.
"Meski memiliki berbagai corak, kebanyakan batu ginjal berwarna kekuningan," ucap Nabhani.
Beberapa batu memiliki bagian interior yang lebih gelap, dengan permukaan yang halus atau bergerigi.
Baca juga: Ternyata, Minum Kopi Bisa Kurangi Risiko Batu Ginjal
Batu ginjal bisa berukuran sebesar kacang polong hingga seukuran bola golf.
Menurut Guinness World Records, batu ginjal terbesar yang pernah ada berukuran lebih dari 12,7 sentimeter pada titik terlebar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.