KOMPAS.com - Gonore adalah penyakit menular seksual yang bisa terjadi pada pria maupun wanita.
Juga dikenal sebagai kencing nanah, penyakit ini ditandai dengan keluarnya cairan kental berwarna kekuningan atau kehijauan.
Gonore harus segera ditangani, karena bisa mengakibatkan adanya komplikasi berbahaya.
Baca juga: Mengenal Gonore, Penyakit Menular Seksual yang Dapat Menyerang Pria dan Wanita
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang berbahaya karena dapat menyerang uretra (saluran kencing dan sperma), rektum (saluran penghubung antara usus besar dan anus), mata, dan tenggorokan.
Pada wanita, gonore juga bisa menginfeksi serviks atau leher rahim.
Biasanya gonore menular pada pasangan yang melakukan seks vaginal, oral, atau anal, penggunaan mainan seks yang terkontaminasi, atau berhubungan seks tanpa kondom.
Ibu yang terinfeksi gonore dapat menularkan penyakit tersebut kepada bayinya yang lahir. Pada bayi, gonore paling sering menyerang mata.
Baca juga: Pria di Austria Alami Penyakit Gonore Langka yang Tak Bisa Diobati Antibiotik
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko gonore meliputi:
Baca juga: Underwear ini Mampu Cegah Infeksi Menular Seksual dan Beraroma Vanila
Dalam banyak kasus, infeksi gonore tidak menimbulkan gejala.
Namun, ada banyak tanda di berbagai bagian tubuh yang menandakan kita mengidap penyakit ini.
Tanda dan gejala infeksi gonore pada pria yaitu:
Sedangkan, tanda dan gejala infeksi gonore pada wanita antara lain:
Baca juga: Mengapa Vagina Terasa Nyeri Setelah Berhubungan Seks?
Gonore juga dapat memengaruhi bagian tubuh seperti:
Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi:
1. Infertilitas pada wanita
Gonore dapat menyebar ke rahim dan saluran tuba, menyebabkan penyakit radang panggul.
Penyakit radang panggul bisa memicu jaringan parut pada tuba, serta risiko komplikasi kehamilan dan infertilitas yang lebih besar. Kondisi ini harus ditangani segera.
Baca juga: Sulit Hamil Anak Kedua? Mungkin Penyebabnya Infertilitas Sekunder
2. Infertilitas pada pria
Gonore dapat menyebabkan epididimis atau tabung kecil melingkar di bagian belakang testis tempat saluran sperma berada menjadi meradang (epididimitis).
Epididimitis yang tidak diobati dapat menyebabkan kemandulan.
Bakteri penyebab gonore bisa menyebar melalui aliran darah dan menginfeksi bagian lain tubuh termasuk persendian.
Hal ini akan menyebabkan demam, ruam, luka kulit, nyeri sendi, serta sendi bengkak dan kaku.
Baca juga: Pentingkah Membahas Infeksi Menular Seksual dengan Pasangan?
4. Peningkatan risiko HIV/AIDS
Penderita gonore lebih rentan terhadap infeksi HIV, virus yang menyebabkan AIDS.
Mereka yang menderita gonore dan HIV dapat lebih mudah menularkan kedua penyakit tersebut kepada pasangannya.
5. Komplikasi pada bayi
Bayi yang tertular gonore dari ibunya saat lahir dapat mengalami kebutaan, luka di kulit kepala, dan infeksi.
Buat janji temu dengan dokter jika melihat tanda atau gejala gonore seperti sensasi terbakar saat buang air kecil atau keluarnya cairan nanah dari penis, vagina, atau rektum.
Juga, kunjungi dokter jika pasangan didiagnosis menderita gonore.
Kita mungkin tidak mengalami tanda atau gejala yang memerlukan penanganan medis. Namun tanpa pengobatan, kita bisa menularkan kembali gonore kepada pasangan meskipun ia sudah mendapatkan perawatan gonore.
Untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya gonore, lakukan cara-cara di bawah ini:
1. Gunakan kondom saat berhubungan seks
Gunakan kondom selama semua jenis kontak seksual, termasuk seks vaginal, oral, atau anal.
2. Tes berpasangan untuk mengetahui risiko infeksi menular seksual
Sebelum berhubungan seks, lakukan tes dan bagikan hasil kita dan pasangan satu sama lain.
3. Tidak berhubungan seks dengan seseorang yang diduga memiliki infeksi menular seksual
Jika pasangan memiliki tanda atau gejala infeksi menular seksual, seperti rasa terbakar saat buang air kecil, ruam atau luka kelamin, jangan berhubungan seks dengan pasangan.
Baca juga: Sebelum Membeli Kondom, Ini 7 Hal yang Harus Diperhatikan
4. Lakukan pemeriksaan gonore secara teratur
Skrining gonore tahunan direkomendasikan bagi wanita di bawah 25 tahun dan wanita berusia lanjut dengan risiko infeksi yang lebih tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.