Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Makanan Pemicu Lemak Visceral yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 22/12/2022, 11:31 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Perut buncit merupakan masalah kesehatan yang mesti diwaspadai, karena bisa menyebabkan gangguan lain dalam tubuh.

Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan lemak visceral, lemak tidak sehat yang mengelilingi hati dan organ-organ lain di perut.

Semakin banyak penumpukan visceral fat maka semakin tinggi pula risiko terkena penyakit sindrom metabolik, diabetes, penyakit jantung, dan sebagainya.

Kabar baiknya, risiko tersebut bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup dan menghindari makanan tertentu.

Baca juga: Waspadai, Bahaya Lemak Visceral dan Subkutan yang Menumpuk di Perut

Makanan pemicu lemak visceral

"Setiap orang memiliki lemak visceral dalam jumlah tertentu," kata Dr William Li, penulis buku Eat to Beat Your Diet: Burn Fat, Heal Your Metabolism, and Live Longer.

Lemak memiliki banyak peran berbeda dalam tubuh, di antaranya melepaskan hormon yang mengendalikan nafsu makan dan fungsi otak, serta berfungsi menyimpan energi dari makanan.

"Dengan kata lain, lemak --termasuk lemak visceral-- tidak buruk. Tapi terlalu banyak lemak visceral menyebabkan masalah."

Baca juga: 5 Latihan yang Efektif Membakar Lemak Visceral

Para ahli mengurutkan 11 makanan yang bisa menyebabkan penumpukan lemak perut, dari makanan yang buruk hingga paling buruk. Ini dia.

1. Sereal manis

Megan Mescher-Cox, DO, ahli penyakit dalam, pengobatan gaya hidup dan pengobatan obesitas di Dignity Health St. John Hospital menyebut, sebagian besar sereal manis terbuat dari biji-bijian olahan dan tambahan gula.

Makanan ini juga tidak mengandung banyak serat, karena sebagian serat hilang setelah diproses.

Baca juga: Sarapan Sereal Saja Tak Cukup bagi Anak, Simak Alasannya

"Bahan-bahan yang tampaknya sehat seperti tambahan kismis atau kranberi bisa mengandung banyak gula sebelum dikombinasikan dengan biji-bijian olahan dari sereal," tambahnya.

Ilustrasi serealUnsplash/Nyana Stoica Ilustrasi sereal
Selain meningkatkan kalori kosong yang hanya memiliki sedikit nilai gizi, sereal manis juga menyebabkan lonjakan kadar insulin dan mengarah pada penurunan energi sekitar 2 jam setelah makan.

"Kekurangan energi menyebabkan minimnya olahraga dan sering kali muncul keinginan untuk makan makanan cepat saji berkalori tinggi demi mendapatkan asupan energi secara instan," sebut Mescher-Cox.

"Asupan kalori lebih tinggi dan tingkat olahraga yang lebih rendah merupakan faktor terkuat penumpukan lemak visceral."

Baca juga: Resep Kukis Sereal, Bikin Camilan Tanpa Mikser dan Oven

2. Minyak kelapa sawit

Menurut Mescher-Cox, minyak kelapa sawit mengandung lemak jenuh sangat tinggi yang bisa menambah lebih banyak lemak visceral.

Dalam satu studi di tahun 2014, peserta yang makan muffin yang dibuat dengan minyak sawit kaya lemak jenuh mendapatkan lebih banyak lemak secara keseluruhan, khususnya di hati dan perut.

Hasil ini dibandingkan dengan peserta yang makan muffin yang diolah dari minyak bunga matahari yang mengandung lemak tak jenuh ganda.

3. Kopi beku

Meneguk kopi beku atau frozen coffee di siang hari yang panas memang nikmat, tetapi jangan mengonsumsinya secara berlebihan.

"Jika dikonsumsi terlalu sering, kopi beku dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang berbahaya," jelas Dr Tomi Mitchell, dokter keluarga bersertifikasi di Holistic Wellness Strategies.

Baca juga: Minum Es Kopi Bisa Memperburuk Kulit Berjerawat, Benarkah?

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com