Dalam kondisi terancam, laba-laba ini kemungkinan bisa menggigit hingga mengaktifkan mekanisme pertahanan dengan menjentikkan rambut urtik ke wajah calon pemangsa.
Saat tidak menangkap dan menyantap mangsa, tarantula menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat tanpa melakukan apa pun.
Jika dikeluarkan dari terarium atau kandang, tarantula bisa berlari secepat kilat untuk mencari tempat persembunyian.
Pemilik tarantula menganjurkan untuk membersihkan kandang tarantula di dalam bak mandi yang terisi air, sehingga binatang itu tidak dapat melarikan diri dan bersembunyi di sudut-sudut rumah.
Tarantula kecil biasanya memakan jangkrik, belalang, dan kecoa dalam kondisi hidup-hidup.
Untuk laba-laba yang berukuran lebih besar, pemilik hewan terkadang harus memberi makan tikus.
Kita perlu mencari pemasok jangkrik atau umpan hidup lainnya untuk mempermudah pemberian makan tarantula.
Baca juga: Dua Tarantula Bikin Panik Penumpang Pesawat di Ketinggian 11.000 Meter
Jangan memberi makan jangkrik atau serangga lain hasil tangkapan liar, karena serangga tersebut bisa saja terinfeksi patogen yang mungkin berbahaya bagi tarantula.
Karena tingginya permintaan untuk hewan eksotis ini, sebagian besar tarantula yang ada di pasaran berasal dari alam liar.
Permintaan yang tinggi untuk tarantula dapat membahayakan spesies tarantula di habitat aslinya.
Jika ingin memelihara tarantula, belilah tarantula yang dikembangbiakkan di penangkaran dari sumber yang memiliki reputasi baik dan bertanggung jawab.
Baca juga: 5 Hewan Eksotis yang Cocok Dipelihara di Apartemen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.