KOMPAS.com - Kucing, anjing, ikan hias atau burung adalah hewan yang umum dipelihara oleh manusia.
Terkadang, kita ingin berbeda dari yang lain dan memilih untuk memelihara hewan eksotis yang anti mainstream, seperti iguana, ular, musang, hingga kalajengking dan tarantula.
Omong-omong soal tarantula, hewan bernama ilmiah Theraphosidae ini menjadi primadona di komunitas pecinta laba-laba dan banyak dilirik untuk dijadikan peliharaan.
Baca juga: Syok Diberi Hadiah Tarantula oleh Irfan Hakim, Sule: Gue Hancurkan Nih Aquarium
Tapi rupanya, merawat tarantula itu tidak mudah. Disebutkan, tarantula tidak boleh jatuh dari ketinggian karena abdomennya bisa pecah sehingga menyebabkan binatang itu mati.
Juga, jangan sembarangan memegang tarantula karena dapat menggigit, meski biasanya racun tarantula tidak mematikan.
Bagi yang tertarik memelihara laba-laba besar ini, cobalah menjawab lima pertanyaan berikut lebih dulu.
Tarantula dikenal sebagai binatang yang berumur panjang.
Misalnya, tarantula betina yang sehat bisa hidup lebih dari 20 tahun di penangkaran.
Selama waktu itu, tarantula memerlukan makanan dan air, serta lingkungan dengan panas dan kelembapan yang sesuai.
Baca juga: Ada di Mana-mana, Bagaimana Tarantula Menyebar ke Seluruh Dunia?
Jangan lupa untuk sesekali membersihkan terarium atau wadah kaca yang berfungsi sebagai kandang tarantula.
Jika bosan merawat tarantula, jangan dilepaskan begitu saja di alam liar.
Sebaiknya pastikan dulu kita bersedia untuk memelihara tarantula dalam jangka panjang.
Jika jawabannya iya, maka jauh lebih baik memelihara hamster, anjing, atau kucing.
Banyak spesies tarantula yang tergolong jinak, namun hewan itu bisa ketakutan jika mencoba menyentuhnya.
Apabila tarantula ketakutan dan terjatuh, hal ini dapat berakibat fatal karena --seperti yang dijelaskan di awal-- perut tarantula rentan pecah.
Baca juga: Tak Cuma dengan Kekasih, Ini 6 Manfaat Cuddle dengan Hewan Peliharaan
Dalam kondisi terancam, laba-laba ini kemungkinan bisa menggigit hingga mengaktifkan mekanisme pertahanan dengan menjentikkan rambut urtik ke wajah calon pemangsa.
Jika dikeluarkan dari terarium atau kandang, tarantula bisa berlari secepat kilat untuk mencari tempat persembunyian.
Pemilik tarantula menganjurkan untuk membersihkan kandang tarantula di dalam bak mandi yang terisi air, sehingga binatang itu tidak dapat melarikan diri dan bersembunyi di sudut-sudut rumah.
Tarantula kecil biasanya memakan jangkrik, belalang, dan kecoa dalam kondisi hidup-hidup.
Untuk laba-laba yang berukuran lebih besar, pemilik hewan terkadang harus memberi makan tikus.
Kita perlu mencari pemasok jangkrik atau umpan hidup lainnya untuk mempermudah pemberian makan tarantula.
Baca juga: Dua Tarantula Bikin Panik Penumpang Pesawat di Ketinggian 11.000 Meter
Jangan memberi makan jangkrik atau serangga lain hasil tangkapan liar, karena serangga tersebut bisa saja terinfeksi patogen yang mungkin berbahaya bagi tarantula.
Karena tingginya permintaan untuk hewan eksotis ini, sebagian besar tarantula yang ada di pasaran berasal dari alam liar.
Permintaan yang tinggi untuk tarantula dapat membahayakan spesies tarantula di habitat aslinya.
Jika ingin memelihara tarantula, belilah tarantula yang dikembangbiakkan di penangkaran dari sumber yang memiliki reputasi baik dan bertanggung jawab.
Baca juga: 5 Hewan Eksotis yang Cocok Dipelihara di Apartemen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.