KOMPAS.com - Garam dan lada hitam menjadi dua bumbu yang paling sering digunakan untuk menambahkan rasa pada makanan agar tidak hambar.
Tetapi, banyak mengonsumsi garam ternyata tidak baik bagi kesehatan karena dapat menyebabkan sejumlah penyakit seperti hipertensi, sakit jantung, hingga gangguan pada fungsi ginjal.
Di sisi lain, lada hitam ternyata tidak terlalu berdampak negatif pada kesehatan, seperti yang ditimbulkan oleh garam.
Baca juga: Menyingkap Dampak Buruk Garam bagi Tubuh
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ahli diet, Gillian Culbertson, RD, pun menjelaskan beberapa penelitian tentang lada hitam, nutrisi dan manfaat kesehatannya, hingga kemungkinannya menggantikan garam sebagai berikut.
Meskipun belum ada penelitian ekstensif tentang lada hitam, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan sejumlah manfaat kesehatannya, termasuk:
Piperin alkaloid adalah senyawa kunci lada hitam dalam hal manfaat kesehatan ini, termasuk memberikan sifat antioksidan.
Menurut Healthline, sebuah studi menunjukkan bahwa diet tinggi antioksidan dapat membantu mencegah atau menunda efek merusak dari radikal bebas.
Studi tabung reaksi dan hewan pengerat telah mengamati bahwa lada hitam bubuk dan suplemen piperin dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas.
Baca juga: 3 Manfaat Lada Hitam bagi Kesehatan Tubuh
Misalnya, tikus yang diberi diet tinggi lemak ditambah lada hitam atau ekstrak lada hitam pekat memiliki penanda kerusakan radikal bebas yang jauh lebih sedikit dalam sel setelah 10 minggu dibandingkan dengan tikus yang diberi diet tinggi lemak saja.
"Studi piperin pada tikus telah menunjukkan sifat-sifat ini ada," kata Culbertson, meskipun dia mencatat bukti pada pasien manusia sejauh ini masih kurang.
Culbertson mengatakan bahwa piperin juga telah dikaitkan dengan manfaat antiinflamasi.
Menurut Healthline, banyak penelitian laboratorium menunjukkan bahwa piperin — senyawa aktif utama dalam lada hitam — dapat secara efektif melawan inflamasi.
Baca juga: Seberapa Sehatkah Lada Hitam?
Misalnya, dalam penelitian pada tikus dengan artritis, pengobatan dengan piperin menghasilkan lebih sedikit pembengkakan sendi dan lebih sedikit penanda inflamasi dalam darah.
Dalam studi pada tikus, piperin juga menekan inflamasi di saluran udara yang disebabkan oleh asma dan alergi musiman.