Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lada Hitam, Bumbu Masak Pengganti Garam yang Lebih Menyehatkan

Kompas.com - 22/12/2022, 14:25 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Garam dan lada hitam menjadi dua bumbu yang paling sering digunakan untuk menambahkan rasa pada makanan agar tidak hambar.

Tetapi, banyak mengonsumsi garam ternyata tidak baik bagi kesehatan karena dapat menyebabkan sejumlah penyakit seperti hipertensi, sakit jantung, hingga gangguan pada fungsi ginjal.

Di sisi lain, lada hitam ternyata tidak terlalu berdampak negatif pada kesehatan, seperti yang ditimbulkan oleh garam.

Baca juga: Menyingkap Dampak Buruk Garam bagi Tubuh

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ahli diet, Gillian Culbertson, RD, pun menjelaskan beberapa penelitian tentang lada hitam, nutrisi dan manfaat kesehatannya, hingga kemungkinannya menggantikan garam sebagai berikut.

Nutrisi dan manfaat kesehatan lada hitam

Meskipun belum ada penelitian ekstensif tentang lada hitam, penelitian yang telah dilakukan menunjukkan sejumlah manfaat kesehatannya, termasuk:

  • Memiliki antioksidan yang tinggi

Piperin alkaloid adalah senyawa kunci lada hitam dalam hal manfaat kesehatan ini, termasuk memberikan sifat antioksidan.

Menurut Healthline, sebuah studi menunjukkan bahwa diet tinggi antioksidan dapat membantu mencegah atau menunda efek merusak dari radikal bebas.

Studi tabung reaksi dan hewan pengerat telah mengamati bahwa lada hitam bubuk dan suplemen piperin dapat mengurangi kerusakan akibat radikal bebas.

Baca juga: 3 Manfaat Lada Hitam bagi Kesehatan Tubuh

Misalnya, tikus yang diberi diet tinggi lemak ditambah lada hitam atau ekstrak lada hitam pekat memiliki penanda kerusakan radikal bebas yang jauh lebih sedikit dalam sel setelah 10 minggu dibandingkan dengan tikus yang diberi diet tinggi lemak saja.

"Studi piperin pada tikus telah menunjukkan sifat-sifat ini ada," kata Culbertson, meskipun dia mencatat bukti pada pasien manusia sejauh ini masih kurang.

  • Memberikan sifat antiinflamasi

Culbertson mengatakan bahwa piperin juga telah dikaitkan dengan manfaat antiinflamasi.

Ilustrasi lada hitam. SHUTTERSTOCK/YAN ELOY Ilustrasi lada hitam.
"Setidaknya satu studi menunjukkan bahwa lada hitam, ketika dikombinasikan dengan kunyit dan jahe, memiliki efek antiinflamasi pada tingkat yang sama dengan obat resep untuk pasien dengan osteoartritis lutut," terangnya.

Menurut Healthline, banyak penelitian laboratorium menunjukkan bahwa piperin — senyawa aktif utama dalam lada hitam — dapat secara efektif melawan inflamasi.

Baca juga: Seberapa Sehatkah Lada Hitam?

Misalnya, dalam penelitian pada tikus dengan artritis, pengobatan dengan piperin menghasilkan lebih sedikit pembengkakan sendi dan lebih sedikit penanda inflamasi dalam darah.

Dalam studi pada tikus, piperin juga menekan inflamasi di saluran udara yang disebabkan oleh asma dan alergi musiman.

Namun, efek antiinflamasi lada hitam dan piperin sejauh ini belum dipelajari secara ekstensif pada manusia.

  • Penambah nutrisi

"Kami tahu bahwa senyawa piperin juga membantu menyerap nutrisi seperti zat besi dan beta-karoten," terang Culbertson yang merujuk pada studi tahun 2020.

Dia mengungkapkan bahwa piperin sangat kuat ketika dikombinasikan dengan kunyit, sehingga dapat membantu tubuh menyerap senyawa kurkumin yang juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.

Baca juga: 3 Fakta tentang Kunyit dan Kandungan Kurkumin

Pengganti garam yang menyehatkan

Salah satu manfaat terbesar dari lada hitam adalah memberikan bumbu pada makanan.

"Ini adalah pengganti garam yang bagus ketika kita mencari sesuatu untuk membumbui makanan," kata Culbertson.

Terlalu banyak garam dalam makanan bisa berdampak buruk bagi jantung, meningkatkan tekanan darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal jantung.

"Kita tetap mendapatkan rasa yang enak untuk makanan dari lada hitam, sekaligus membuatnya lebih sehat dengan mengurangi garam," ujar Culbertson.

Ilustrasi lada hitam kering. UNSPLASH/ Vitor Monthay Ilustrasi lada hitam kering.
Selain itu, ada manfaat tambahan yang terkandung dalam lada hitam dan, khususnya, piperin.

Culbertson mencatat bahwa kita masih membutuhkan data tambahan dari penelitian, tetapi, secara historis, lada hitam telah sering muncul sebagai pengobatan.

"Ini telah digunakan oleh budaya yang berbeda sebagai obat selama ribuan tahun," terangnya.

"Lada hitam sering digunakan untuk membantu segala sesuatu, mulai dari menghilangkan rasa sakit, mengatasi masalah pencernaan, hingga meningkatkan kekebalan tubuh," jelas dia.

Baca juga: Lada Hitam, Bumbu Pedas yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan

Efek samping dan seberapa banyak mengonsumsinya

Meskipun lada hitam tidak memiliki efek negatif yang sama pada kesehatan seperti garam, makan terlalu banyak juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

"Sebagian besar, terlalu banyak lada hitam dapat mengganggu perut," kata Culbertson.

"Mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan rasa mulas atau gangguan pencernaan," tutur dia.

Lebih lanjut, Culbertson tidak memiliki ukuran yang tepat seberapa banyak kita harus menggunakan lada hitam pada makanan.

Baca juga: Resep Sapi Lada Hitam, Tumisan Praktis untuk Bekal Kantor

Jadi, gunakan bahan tambahan ini pada makanan sesuai dengan selera dan sebaiknya jangan terlalu berlebihan.

Sebab, selain berpotensi mengganggu perut, terlalu banyak lada hitam juga akan secara drastis memengaruhi rasa dari hidangan yang kita makan.

"Untuk membantu penyerapan mineral, kita dapat menggunakan sedikit saja, sebanyak seperdelapan sendok teh," kata Culbertson.

"Beberapa penelitian yang melihat manfaatnya menggunakan sebanyak 1 hingga 2 sendok makan, tetapi itu mungkin terlalu banyak untuk ditoleransi oleh kebanyakan orang," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com