KOMPAS.com - Micin atau monosodium glutamate (MSG) adalah penyedap rasa berbentuk bubuk kristal berwarna putih dan tidak berbau yang terbuat dari hasil fermentasi sumber karbohidrat.
Micin biasa ditambahkan ke dalam berbagai masakan dan makanan kemasan agar terasa lebih gurih dan sedap.
Rasa gurih dan sedap khas yang berasal dari ricin ini memiliki julukannya sendiri, yaitu umami yang biasa dideskripsikan sebagai rasa dasar kelima di samping manis, asam, asin, dan pahit.
Baca juga: Benarkah Efek Micin Seburuk Itu?
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal PubMed Central pada tahun 2016, ditemukan bahwa rasa umami ini dapat menginduksi sekresi air liur dan meningkatkan cita rasa makanan.
Terlebih lagi, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa zat umami dapat menurunkan keinginan untuk mengasinkan makanan, sehingga pemakaian MSG dapat mengurangi asupan natrium sekitar tiga persen tanpa mengorbankan rasa.
Namun meski dapat membuat makanan lebih lezat dan memiliki dampak positif, ricin memiliki reputasi yang buruk dan dipandang sebagai salah satu bumbu dapur yang berbahaya dan tidak sehat jika dikonsumsi.
Lantas, apakah benar ricin berbahaya bagi tubuh?
Adapun reputasi buruk menimpa micin atau MSG berawal saat dokter berkebangsaan China-Amerika bernama Robert Ho Man Kwok menulis sebuah surat pada New England Journal of Medicine yang menjelaskan bahwa dirinya sakit setelah mengonsumsi makanan China yang mengandung micin.
Inilah yang memicu banyak informasi dan penelitian yang salah tentang MSG.
Baca juga: Kenali Efek Samping pada Tubuh Akibat Asupan MSG Berlebih
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.