Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2022, 15:15 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Lalu studi lainnya mencatat bahwa makan makanan yang diperkaya MSG dapat menyebabkan seseorang makan lebih sedikit kalori dan mengurangi asupan energi, yang artinya lebih menguntungkan dibanding yang tidak diperkaya MSG.

Baca juga: Berapa Banyak Kalori yang Dibakar Saat Berjalan Kaki?

Obesitas dan gangguan metabolisme

Awalnya, micin dianggap dapat meningkatnya risiko gangguan metabolisme serta memicu peningkatan kadar gula darah dan diabetes.

Namun, penelitian sebelumnya menggunakan metode seperti suntikan bukan dosis oral untuk mengecek dampak MSG, menyebabkan efek yang tidak terkait dengan asupan makanan.

Lalu saat ini, data yang ada saling bertentangan, di mana studi terbaru menunjukkan bahwa ada hubungan antara zat umami dan efek anti-obesitas, sementara penelitian lainnya tidak menunjukkan adanya efek MSG pada berat badan

Kesehatan otak

Beberapa penelitian mengklaim bahwa MSG dapat menyebabkan toksisitas otak karena meningkatkan kadar glutamat berlebih di otak yang akan merangsang sel saraf secara berlebihan, lalu mengakibatkan kematian sel.

Namun menurut beberapa penelitiian yang diterbitkan di PubMed Central, diet glutamat kemungkinan besar tidak akan banyak berpengaruh pada otak.

Baca juga: Cara Terbaik Sarapan untuk Meningkatkan Kesehatan Otak

Pasalnya, hampir tidak ada glutamat yang berpindah dari usus ke dalam darah atau melewati penghalang otak.

Bahkan faktanya, penelitian menunjukkan bahwa setelah dicerna, micin akan dimetabolisme di usus, yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi, diubah menjadi asam amino lain, atau digunakan dalam produksi berbagai senyawa bioaktif.

Intinya, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa MSG dapat mengubah zat kimia otak saat dikonsumsi dalam jumlah normal.

Beberapa orang bisa sensitif terhadap MSG

Meski dianggap sehat, beberapa orang mungkin mengalami efek samping tertentu setelah mengonsumsi MSG karena suatu kondisi bernama MSG Symptom Complex (MSC).

MSC ditandai dengan beberapa gejala, seperti lemas, pusing, sakit kepala, mati rasa, sulit bernapas, hingga hilang kesadaran.

Biasanya, gejala ini terjadi pada orang sensitif yang mengonsumsi tiga gram atau lebih MSG tanpa makanan.

Namun perlu diingat, tiga gram MSG merupakan dosis yang tinggi.

Pasalnya, satu porsi makanan yang diperkaya MSG biasanya mengandung kurang dari setengah gram micin, sehingga tidak mungkin mengonsumsi tiga gram sekaligus.

Baca juga: Batasi Konsumsi Garam dengan MSG, Apakah Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com