Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Liburan Ampuh Hilangkan Burnout pada Ibu? Ini Kata Psikolog

Kompas.com - Diperbarui 27/12/2023, 18:12 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Para ibu bisa mengalami burnout setelah stres dan lelah berkepanjangan menjalani peran sebagai orangtua.

Dalam banyak kasus, biasanya ibu mengambil peran yang lebih dominan dalam mengasuh anak.

Selain itu, Kaum Hawa juga masih harus mengurus rumah tangga atau menjalani kariernya sehingga membuat memicu kelelahan, secara fisik maupun emosional.

Baca juga: Waspadai Gejalanya, Inilah Tanda Burnout pada Ibu

Saat menghadapi istri yang burnout, biasanya para suami mengambil jalan pintas dengan mengajak liburan untuk menghilangkan penat tersebut.

Tren healing kekinian ini dianggap ampuh sekaligus praktis agar ibu bisa kembali berenergi.

Namun, apa kata psikolog soal cara menghilangkan burnout dengan liburan?

Baca juga: Bukan Liburan, Ternyata Ini Arti “Healing” Sebenarnya

Menghilangkan burnout dengan liburan tidak efektif

Psikolog anak dan remaja, Grace E. Sameve, M.A., M.Psi. berpendapat liburan bisa menjadi salah satu cara namun tidak bisa seketika menghilangkan burnout.

"Tergantung ya, berdasarkan riset sebenarnya cara yang lebih efektif adalah mencari solusi yang menyadar problemnya, yang membuat ibu burnout itu apa," terangnya, dalam virtual webinar soal pentingnya support system pada ibu, beberapa waktu lalu.

Ia meyakini, liburan bisa memberikan jeda sesaat dari rutinitas ibu selama situasinya mendukung.

"Kalau anak malah harus dipantau terus selama liburan atau tidak bersama orangtua malah tambah membuat ibu cemas, itu kurang baik dampaknya," ujat Grace, dalam acara yang digelar Hansaplast itu.

Baca juga: Orangtua Sering Merasa Lelah? Awas Tanda Parental Burnout

Ia menyarankan setiap pasangan untuk berdiskusi dan mencari tahu penyebab burnout yang dirasakan saat mengasuh anak lalu menghasilkan solusi yang menyadar masalahnya langsung.

Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp. A, mengatakan para ibu biasanya mengalami burnout karena adanya ekspektasi yang berlebihan.

"Ekspektasi kepada diri sendiri, terhadap pasangan, orang lain bahkan anak," jelasnya.

Oleh sebab itu, para ibu perlu belajar untuk lebih peka pada diri sendiri agar tidak terlalu memaksakan diri khususnya terkait pengasuhan anak.

Para ibu juga tak perlu sungkan untuk meminta maupun menerima bantuan dari orang sekitarnya agar tidak kelelahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com