Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2022, 10:58 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bukan lagi rahasia umum bahwa tingkat kecerdasan anak atau yang biasa disebut dengan IQ dapat diwarisi dari orangtua.

Menurut banyak penelitian, faktor genetika memang  menentukan tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak.

Namun yang sering dipertanyakan adalah taraf kecerdasan itu diturunkan oleh genetika ayah atau ibu?

Baca juga: Punya IQ Tinggi, Bocah 11 Tahun Kalahkan Kecerdasan Albert Einstein 

IQ anak diwarisi dari ayah atau ibu?

Ilustrasi otakFreepik Ilustrasi otak

Kemampuan IQ atau intelligence quotient merupakan indikator tingkat kecerdasan seseorang yang ditandai dengan kemampuan dalam bernalar.

Selain itu, IQ juga kerap menjadi parameter seseorang dalam memecahkan masalah, mempelajari hal baru, gagasan, cara berpikir hingga merencanakan sesuatu.

Menurut laman Independent, anak-anak dapat mewarisi tingkat kecerdasan ini dari orangtua mereka.

Namun para ilmuwan berpendapat bahwa genetika seorang ibu menentukan tingkat kecerdasan atau skor IQ yang dimiliki keturunannya.

Wanita lebih mungkin untuk mewariskan gen kecerdasan kepada anak karena membawa kromosom X dan memiliki dua di antaranya, sementara pria hanya punya satu kromosom.

Selain itu, para ilmuwan juga mengatakan kalau gen yang dinamakan "gen terkondisi" yang dimiliki ibu berfungsi sebagai penentu tingkat kecerdasan kognitif.

Melalui sebuah uji laboratorium menggunakan tikus, para ilmuwan menunjukkan bahwa anak tikus dengan dosis ekstra gen dari induknya berpotensi mengembangkan ukuran kepala dan otak yang lebih besar, namun tidak diikuti perkembangan ukuran tubuh.

Para peneliti kemudian mengidentifikasi sel-sel yang hanya mengandung gen ibu atau gen ayah di enam bagian berbeda dari otak tikus.

Sementara otak tersebut merupakan organ penting dalam mengendalikan berbagai fungsi kognitif, mulai dari kebiasaan makan hingga daya ingat.

Sel dengan gen paternal kemudian terakumulasi di bagian sistem limbik, yang melibatkan fungsi seks, makanan dan agresi.

Tetapi para peneliti tidak menemukan sel ayah di korteks serebral, yang mana fungsi kognitif paling signifikan dipengaruhi oleh bagian otak tersebut dalam penalaran, pemikiran, bahasa dan perencanaan.

Baca juga: Ciri IQ Tinggi Dilihat dari Kepribadian, Apakah Anda Salah Satunya? 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com