Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2022, 10:58 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Berangkat dari penelitian awal terhadap tikus, para peneliti juga melakukan pendekatan studi lain pada manusia dalam mengeksplorasi tingkat kecerdasan.

Mereka menemukan bahwa teori yang diekstraksi dari hasil penelitian terhadap tikus terbukti pada riset lain yang dilakukan dengan manusia.

Pada tahun 2014, sekitar 12.686 anak muda berusia 14-22 tahun diwawancarai oleh sejumlah peneliti.

Hasilnya ditemukan bahwa tim peneliti menemukan prediktor kecerdasan yang dimiliki anak berasal dari faktor genetik dari ibu.

Penelitian tersebut mempertimbangkan dan melibatkan banyak faktor, seperti tingkat pendidikan, ras, hingga status sosial ekonomi.

Baca juga: Benarkah Kandungan DHA pada Susu Formula Bisa Meningkatkan IQ Anak? 

Genetika bukan penentu utama IQ anak

Dalam hal ini, para peneliti juga menemukan fakta lain bahwa IQ atau kecerdasan anak tidak hanya diturunkan oleh faktor genetika.

Bahkan presentase genetik hanya memengaruhi sekitar 40-60 persen saja, sisanya adalah faktor lingkungan.

Tetapi, ibu juga turut memainkan peran faktor lingkungan ini sebagai bagian dalam "warisan non genetik" yang memengaruhi tingkat kecerdasan anak mereka.

Misalnya faktor ikatan antara anak dan ibu yang menciptakan perasaan aman dan nyaman, rupanya juga berkaitan dengan kecerdasan.

Baca juga: Tanda Sederhana yang Gambarkan Kecerdasan Anak

Menurut para peneliti dari University of Washington mengungkapkan, ikatan emosional antara ibu dan anak sangat penting dalam menentukan pertumbuhan beberapa bagian otak.

Melalui studi yang mereka lakukan selama 7 tahun untuk meneliti fakta tersebut, ditemukan bahwa anak-anak yang didukung secara emosional dan dipenuhi kebutuhan intelektualnya memiliki hippocampus 10 persen lebih besar.

Hippocampus sendiri merupakan bagian otak yang terkait dengan daya ingat, pembelajaran dan respons stres.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan IQ dan Berapa Skor Rata-ratanya?

Ikatan yang kuat antara ibu dan anak ini memungkinkan anak ingin mengetahui banyak hal, tingkat kepercayaan diri dan memecahkan masalah.

Di samping itu, peran ibu dalam mengasuh anak hingga memberi perhatian penuh juga membantu anak dalam mengoptimalkan potensi kecerdasan yang dimiliki anak.

Melalui sejumlah penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat IQ anak lebih banyak ditentukan oleh genetik ibu.

Lalu, apa yang diwariskan ayah untuk anak-anak mereka?

Penelitian tersebut juga melihat potensi genetik ayah dapat mewariskan sifat seperti intuisi dan emosi kepada anak-anak mereka.

Faktor itu pula juga dapat mengoptimalkan tingkat kecerdasan anak untuk mengembangkan potensi terbaiknya.

Baca juga: Menghargai Kecerdasan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com