Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Saatnya Bayi Mulai Pakai Sunscreen, Manfaat, dan Risikonya

Kompas.com - 26/12/2022, 16:42 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengajak anak bayi berjalan-jalan di bawah sinar matahari sangat penting untuk mendapatkan udara segar dan vitamin D.

Namun, untuk menghindari paparan sinar matahari yang sangat menyengat, si kecil juga perlu menggunakan perlindungan khusus seperti sunscreen.

Kendati demikian, tidak semua bayi diperbolehkan menggunakan produk perlindungan kulit ini.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Picu Kanker Kulit, Termasuk Tidak Pakai Sunscreen

Menurut dokter spesialis anak di Annapolis, Maryland, AS, Dr Christina Johns, MD, secara umum bayi di bawah enam bulan sebaiknya tidak menggunakan sunscreen.

Sebagai gantinya, yang terbaik adalah menggunakan tindakan perlindungan lain untuk menghindari paparan sinar matahari langsung.

Setelah bayi berusia enam bulan, penggunaan sunscreen harus menjadi bagian rutin dari persiapan untuk bepergian di bawah sinar matahari.

"Secara umum, jauhkan bayi dari sinar matahari jika masih berusia di bawah 6 bulan karena kulit mereka masih sangat sensitif," terangnya seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Maka dari itu, dia pun menjelaskan lebih lanjut mengenai penggunaan sunscreen pada bayi, manfaat, hingga risikonya sebagai berikut.

Baca juga: Apakah Bayi Bisa Alergi pada ASI? Ini Penjelasannya

Kapan bayi boleh memakai sunscreen?

Aman dan penting bagi bayi untuk memakai tabir surya ketika mereka berusia minimal enam bulan.

Sebelum itu, bayi berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami ruam dan efek samping lainnya sehingga sunscreen harus dihindari.

Manfaat sunscreen untuk bayi di atas enam bulan

Manfaat utama penggunaan sunscreen adalah mencegah kulit terbakar.

Sengatan matahari bisa sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan demam dan rasa sakit.

"Sinar matahari dapat menyebabkan luka bakar termal. Luka bakar ini mirip dengan luka bakar yang mungkin kita dapatkan di atas kompor," kata Johns.

Ilustrasi bayi sedang menikmati camilan.PIXABAY/Dhanelle Ilustrasi bayi sedang menikmati camilan.
Di samping itu, paparan sinar matahari yang berulang-ulang selama masa kanak-kanak juga bisa meningkatkan risiko mereka memiliki kulit yang lebih keras, keriput, serta risiko didiagnosis menderita kanker kulit.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Kulit yang Mengelupas akibat Terbakar Sinar Matahari

"Kerusakan kulit akibat sinar matahari pada tahun-tahun muda itu meningkatkan risiko timbulnya tahi lalat dan bintik-bintik,"ujar ahli dermatologi dan anggota Society for Pediatric Dermatology, Dr Karan Lal, DO MS FAAD,l.

Seluruh kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit.

Salah satu cara untuk menekan risiko tersebut yakni dengan menggunakan sunscreen, termasuk pada anak-anak.

Kulit yang lebih gelap, seperti yang dimiliki masyarakat Indonesia, memiliki risiko kulit terbakar matahari yang lebih kecil.

Namun semua anak tetap berisiko mengalaminya apabila terpapar sinar matahari langsung.

Bahkan jika anak kita belum pernah terbakar sinar matahari, sunscreen masih menawarkan banyak manfaat perlindungan.

"Kita tahu bahwa kerusakan akibat sinar matahari bersifat kumulatif, jadi semakin lama orangtua bisa menghindari kerusakan pada kulit bayi mereka dari sinar matahari yang berbahaya, itu akan semakin baik," jelas dia.

Baca juga: Ketahui, Risiko Gunakan Skincare Orang Dewasa untuk Kulit Bayi

Risiko asal pakai sunscreen untuk bayi

Bayi di bawah enam bulan membutuhkan perlindungan dari sinar matahari, tetapi mereka tidak boleh memakai sunscreen kecuali jika tidak ada opsi lainnya.

Alasannya, kulit bayi sangat sensitif dan sunscreen kemungkinan akan memicu timbulnya ruam yang tidak nyaman.

Selain itu, kulit mereka mungkin kurang mampu menjaga bahan kimia dalam sunscreen agar tidak masuk ke dalam tubuh.

Tindakan pencegahan

Di sisi lain, jika bayi kita berusia di atas enam bulan, ada beberapa tindakan pencegahan yang perlu diingat saat mengaplikasikan sunscreen.

  • Hindari mata

Oleskan sunscreen di mana saja yang bisa dijangkau matahari, kecuali kulit tepat di sekitar mata bayi.

"Orangtua harus sangat berhati-hati saat mengoleskan tabir surya pada wajah, terutama di sekitar mata karena berpotensi menetes dan menyebabkan rasa sakit atau iritasi," ungkap Johns.

Jika tidak sengaja terkena ke mata, bilas lembut dengan air.

Baca juga: Pahami Beda Sunblock dan Sunscreen, serta Cara Memilihnya

  • Aplikasikan kembali sesuai kebutuhan

Perlindungan sunscreen tidak selalu bertahan sepanjang hari.

Yang terbaik adalah mengoleskannya kembali setiap dua jam atau lebih sering jika bayi terkena air seperti karena menghabiskan waktu di dalam air.

Bahkan berkeringat dapat menghilangkan sunscreen dari kulit, jadi oleskan kembali lebih sering dalam cuaca panas.

  • Gunakan bahan yang lembut

Bayi berusia enam bulan sudah bisa menggunakan sunscreen tapi orangtua harus lebih berhati-hati soal kandungannya.

Pada usia ini, manfaat tabir surya mungkin lebih besar daripada risikonya, tetapi kulit mereka hanya sedikit kurang sensitif.

"Bayi memiliki kulit yang sangat tipis dan menyerap lebih banyak secara topikal daripada orang dewasa, jadi pastikan sunscreen yang digunakan adalah 100 persen sunscreen fisik dengan zinc dan titanium dioksida saja," saran Lal.

Baca juga: Merawat Kesehatan Kulit Bayi, Begini Caranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com