Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Duck Syndrome: Terlihat Tenang Padahal Tertekan

Kompas.com - 26/12/2022, 17:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tak hanya itu, mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan cemas, dapat mempenjadi pertanda seseorang memiliki sindrom ini.

Tanda dan Gejala Penderita Duck Syndrome

Mengutip Medicine Net, Meski bukan suatu kondisi medis, duck syndrome sering menunjukkan bahwa penderitanya memiliki masalah kesehatan mental, seperti depresi dan cemas. Hal inilah yang membuat tanda dan gejalanya bisa bervariasi.

Namun, secara umum penderita sindrom ini menunjukkan tanda dan gejala sebagai berikut.

  • Sering membandingkan diri dengan orang lain dan merasa diri lebih buruk dari orang tersebut.
  • Sulit mengungkapkan atau menceritakan masalah pada orang lain dan lebih senang memendamnya sendiri hingga berdampak ke kesehatan fisik dan mental.
  • Merasa seolah-olah gagal memenuhi tuntutan hidup.
  • Takut dikritik sehingga merasa harus selalu tampil menjadi sosok yang sempurna.
  • Merasa orang lain memanipulasi situasi untuk menguji pekerjaan penderitanya.

Jika sudah merasa memiliki beberapa gejala sindrom ini, jangan takut. Pasalnya, sindrom bebek bukanlah diagnosis utamanya.

Biasanya, setelah melewati serangkaian tes, gejala dari duck syndrome akan dicocokan dengan kondisi medis yang lebih berat, seperti depresi, gangguan kecemasan, atau penyakit mental lainnya.

Artinya, kondisi ini tak bisa didiagnosis secara mandiri. Kita harus menemui profesional, seperti psikolog dan psikiater, agar mendapat penanganan lebih lanjut. Nantinya, mereka juga akan melakukan evaluasi kesehatan mental yang komprehensif.

Jika kondisi semakin parah, mereka juga akan mengombinasikan psikoterapi dan obat-obatan untuk mengurangi gejalanya. Pasalnya, tanpa pengobatan yang tepat, orang dengan sindrom bebek, berisiko mengalami masalah medis, masalah kesehatan mental lainnya, kecacatan, dan kematian dini.

Jadi, untuk Gen Z, jangan pernah melakukan self-diagnose, ya. Lantas, bagaimana jika terlanjur mengalami duck syndrome? Adakah cara mengatasinya?

Kalian bisa mendengarkan informasi selengkapnya melalui siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Istilah Duck Syndrome Gen Z” di Spotify.

Di sana, ada banyak pula informasi dan kisah seputar kesehatan mental untuk menunjang kehidupan sosial, romansa, dan kariermu.

Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut dik.si/AJDuckSyndrome.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com