Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Cara Mengajarkan Keberanian pada Anak

Kompas.com - 27/12/2022, 15:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Memiliki keberanian bisa memberikan dampak baik pada anak. Misalnya, bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka sehingga sang anak bisa mencapai apa yang mereka cita-citakan. Selain itu, ia juga jadi lebih mudah bergaul dengan orang lain.

Manfaat lainnya dari sifat berani adalah menolong orang lain. Hal ini ditunjukkan oleh tokoh Bivi si Beaver dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Cerita Bibi Beaver Si Pemberani” dengan tautan akses dik.si/DopingBeaver.

Itu sebabnya, keberanian perlu diajarkan dengan tepat agar anak bisa menggunakannya dengan bijak. Lantas, bagaimana caranya mengajarkan agar anak memiliki sifat ini?

1. Tunjukkan pada anak

Jika ingin anak berani, orangtua harus mencontohkannya terlebih dahulu. Biarkan sang anak menyaksikan bagaimana orangtua juga berani keluar dari zona nyamannya. Selain memberi contoh langsung, berikan juga pengertian secara asertif.

Misalnya, apabila anak takut untuk naik sepeda, orangtua bisa menceritakan pengalaman mereka saat mencoba latihan sepeda dulu. Kemudian, perlihatkan cara mengendarai sepeda. Setelah itu, awasi mereka dan jangan memaksa jika mereka tak mau.

2. Tantang dan puji anak

Melansir All Pro Dad, secara alami, orangtua pasti ingin melindungi anak. Namun, jika terlalu berlebihan, hal ini bisa menimbulkan sifat manja pada anak. Penting sesekali untuk menantang anak agar berani berkembang dan keluar dari zona nyaman.

Baca juga: Duck Syndrome: Terlihat Tenang Padahal Tertekan

Mencoba makanan baru, berbicara di depan kelas, atau berolahraga adalah beberapa contohnya. Ketika mereka berhasil melakukan hal-hal ini, pastikan untuk memberikan apresiasi terhadap sang anak untuk menghargai usaha mereka.

3. Lakukan secara perlahan

Mengutip Parents, mengajarkan keberanian pada anak perlu dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan agar anak tak merasa tertekan. Apabila anak ketakutan hingga menangis dalam mencoba hal baru tersebut, berikan jeda waktu sebelum memulainya kembali.

Selain itu, orangtua juga bisa bertanya terlebih dahulu mengenai kesiapan mereka untuk mencoba kembali. Berikan juga kalimat–kalimat penyemangat agar bisa menjadi motivasi bagi sang anak.

4. Tunjukkan tokoh panutan dalam kehidupan nyata

Saat memikirkan pahlawan, kita memikirkan tentara, petugas pemadam kebakaran, atau polisi. Tunjukkan kepada anak-anak kalau ada banyak sosok pemberani yang berada di sekitar mereka.

Baca juga: Sambut Hari Ibu, Ini Dia Peran Ibu yang Bermakna bagi Anak

Orangtua bisa menceritakan bagaimana aksi heroik mereka saat menolong orang-orang. Menceritakan pengalaman orang lain juga bisa membuat anak terinspirasi untuk melakukan hal serupa.

5. Berikan arahan yang tepat

Anak kecil adalah usia yang rentan untuk menerima berbagai hal di sekitar mereka. Saat sang anak melihat ada temannya yang dikucilkan, terkadang mereka pun bisa mengikutinya.

Keberanian tak melulu harus melakukan aksi bak pahlawan. Saat melihat ada teman anak yang selalu sendiri, orangtua bisa mengajarkan anak untuk berteman dengan mereka. Hal ini tentu saja merupakan keberanian yang sangat mulia.

Lalu, bagaimana dengan kelanjutan kisah Bivi si Beaver? Apa yang terjadi dengan Gigan sehingga ia harus menolongnya? Dengarkan episode lengkap “Cerita Bibi Beaver Si Pemberani” melalui tautan dik.si/DopingBeaver.

Dengarkan pula ratusan dongeng menarik lainnya hanya melalui siniar Dongeng Pilihan Orangtua di Spotify. Ikuti juga siniarnya sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com