KOMPAS.com - Minyak zaitun merupakan salah satu bahan makanan yang dikenal memiliki manfaat kesehatan luar biasa.
Bahan alami ini memang memiliki sifat anti radang dan antioksidan yang baik, sehingga berpotensi melindungi tubuh dari beberapa penyakit kronis.
Karena itulah, tak sedikit orang yang mengonsumsi minyak zaitun dengan cara menjadikannya bahan memasak atau dipping oil (minyak untuk cocolan).
Bahkan, tak sedikit orang yang meminumnya dengan alasan bahwa beberapa penduduk di area Mediterania juga rutin melakukannya.
Baca juga: Diet Mediterania Bikin Usia Hidup Lebih Panjang, Apa Sebabnya?
Namun, apakah minyak zaitun benar-benar bisa diminum?
Dikutip dari Healthline, sebenarnya hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang benar-benar membuktikan bahwa meminum minyak zaitun dapat meningkatkan manfaatnya.
Kendati demikian, memang ada beberapa studi yang menyebutkan bahwa ada manfaat dari kebiasaan tersebut.
Berikut di antaranya.
Dalam studi yang dilakukan oleh tim peneliti Unilever Research and Development Belanda, ditemukan bahwa meski hampir semua orang mengonsumsi lemak, hanya ada sedikit orang yang mendapatkan minyak sehat seperti polyunsaturated fatty acids (PUFA) dan monounsaturated fatty acids (MUFA) yang bisa ditemukan di beberapa jenis minyak, kacang-kacangan, atau biji-bijian.
Minyak zaitun sendiri dikenal sebagai salah satu sumber MUFA terbaik, dan mengonsumsinya pun akan membantu menyehatkan serta mengurangi risiko penyakit jantung.
Baca juga: 11 Manfaat Kesehatan dari Minyak Zaitun
Untuk itu, kita bisa meminum dua sendok makan minyak zaitun guna membantu mendapatkan lemak sehat yang cukup.
Studi yang sama pun menyebutkan bahwa mengonsumsi minyak zaitun sama efektifnya dengan minyak mineral yang biasa digunakan sebagai pelunak tinja.
Baca juga: 10 Makanan Sehat untuk Meredakan Sembelit
Menurut Food and Drug Administration (FDA), minyak zaitun mengandung asam oleat, sejenis lemak tak jenuh tunggal yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung bila digunakan sebagai pengganti sumber lemak lainnya.
Bahkan, FDA juga mengklaim bahwa mengganti lemak dan minyak tinggi lemak jenuh dengan 1,5 sendok makan (22 ml) minyak tinggi asam oleat setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung.