Bubuk bawang putih dan minyak bawang putih juga diketahui memberikan efek positif pada kadar kolesterol.
Tinjauan tahun 2020 melihat beberapa studi yang menemukan, ekstrak bawang putih hitam mengurangi kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Dalam studi ini, peserta mengonsumsi 300 miligram atau 6 gram ekstrak bawang putih hitam dua kali sehari selama 4 atau 12 minggu.
Ada pula studi lain yang mengungkap bubuk bawang putih yang dihancurkan tidak efektif mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Penulis studi berpendapat, hal itu disebabkan hilangnya senyawa allicin dalam bubuk bawang putih selama diolah.
Oleh karena itu, para peneliti lebih memilih bawang putih mentah untuk penurunan kadar kolesterol.
Baca juga: Hati-hati, Kaki Kram Bisa Jadi Tanda Awal Kolesterol Tinggi
Sama seperti obat atau suplemen makanan apa pun, bawang putih memiliki sejumlah efek samping.
Efek samping ini cenderung terjadi jika kita mengonsumsi bawang putih mentah dalam dosis tinggi. Namun, efek serupa tidak ditemukan dalam ekstrak bawang putih.
Studi klinis tahun 2016 menyebutkan beberapa efek samping umum dari konsumsi bawang putih:
Pada individu yang memiliki alergi terhadap bawang putih, menyentuh bumbu dapur itu dapat memicu dermatitis kontak --jenis eksim yang membuat kulit gatal, kering atau pecah-pecah.
Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa orang dengan alergi bawang putih bisa mengalami syok atau reaksi alergi anafilaksis yang dapat mengancam nyawa.
Studi kecil selama delapan minggu menemukan, asupan bawang putih 20 gram dan jus lemon satu sendok makan per hari mengurangi kadar kolesterol dan tekanan darah.
Sekitar setengah hingga satu siung bawang putih per hari bisa menurunkan kadar kolesterol sebesar 10 persen.
Dosis ini setara dengan 3-6 gram bawang putih setiap hari.
Bagaimana dengan tablet bawang putih?