Memiliki ingatan yang menyakitkan, kilas balik, atau mimpi buruk yang menyebabkan kita menghidupkan kembali pengalaman traumatis tersebut.
Kita tak lagi merasa marah dan sakit hati melainkan mati rasa dan tidak memiliki emosi apa pun yang ditujukan kepada pasangan.
Kita mencoba berpura-pura semuanya tidak pernah terjadi dan menghindari pengingat tentang perilaku pasangan maupun kejadian perselingkuhan itu.
Mengalami gejala kecemasan seperti kekhawatiran kronis dan terus-menerus.
Baca juga: Beres-beres Rumah, Cara Mudah Redakan Gejala Kecemasan
Mengalami gejala depresi seperti perasaan sedih atau hampa yang terus-menerus dan sering menangis.
Kita berusaha menarik diri dari teman dan keluarga sehingga lebih senang menyendiri. Kita juga tak lagi menyukai berbagai aktivitas atau hobi yang dilakoni sebelumnya.
Memiliki trust issue termasuk pada pasangan baru di masa depan. Kita merasa stres ketika mendapati pasangan menerima DM atau hal lain yang memicu pengalaman traumatis itu.
Baca juga: Apa Itu Trust Issue? Penjelasan, Penyebab, dan Dampaknya pada Mental
Kita ketakutan sehingga berusaha mengenali bahaya atau ancaman dalam kehidupan pribadi sebagai bentuk perlindungan diri.
Termasuk curiga terhadap semua aktivitas pasangan karena menganggap sebagai upaya untuk berselingkuh kembali.
Baca juga: 6 Tips Perbaiki Hubungan Setelah Selingkuh, Mau Tahu?
Hal ini kemudian menyebabkan pandangan negatif terhadap pasangan dan orang-orang yang berinteraksi dengannya.
Kurangnya kepercayaan dapat mempersulit kita untuk mempertahankan hubungan di masa depan, karena trust issue yang akhirnya memicu pertengkaran yang tidak perlu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.