Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2022, 08:07 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Kekurangan dari ular yang satu ini bukan berarti mereka tidak dapat menikmati waktu kebersamaan dengan manusia atau pemiliknya.

Lantas, mengapa ada pemilik ular yang mengaku bisa memiliki bonding kuat dengan ular peliharaan mereka?

Menurut pakar biologi, bonding kuat antara ular dan pemiliknya itu bisa terjadi akibat adanya classic conditioning atau pengkondisian klasik.

Hal itu adalah bentuk dari pembelajaran yang terbentuk antara manusia atau hewan dan bisa melalui merespons sesuatu atau dengan cara dan rangsangan tertentu.

Misalnya, sebelum ular akan diberi makan biasanya seseorang akan berada di dalam satu ruangan.

Seiring waktu, ular dapat mengenali bau pemiliknya dan mengaitkan aroma tersebut dengan "waktu makan".

Situasi ini atau kehadiran pemiliknya lantas dianggap sebagai sesuatu yang positif dan mengasyikkan.

Tapi menurut pakar, kebiasaan yang terbentuk itu tidak dapat dikatakan sebagai suatu ikatan. Sebab ular tidak mengenali bau pemiliknya sebagai makhluk hidup atau pendamping.

Hewan melata yang satu ini juga tidak memiliki daya ingat atau penglihatan yang bagus, sehingga mereka tidak mampu mengenali pemiliknya melalui tampilan visual.

Mereka hanya memiliki ingatan yang baik untuk aroma tertentu karena indra tersebut diandalkan untuk menemukan sesuatu yang menjadi makanan atau ancaman.

Meski ular dan manusia dapat dikatakan tidak bisa bersahabat, namun bukan berarti ular tidak dapat dipelihara.

Menurut pakar, saat memelihara ular sebaiknya kita tidak terlalu fokus pada ikatannya karena kita juga dapat merasakan banyak kesenangan saat memiliki dan merawat ular.

Kemudian ular juga senang dirawat oleh manusia selama mereka diberi makan secara teratur dan memiliki kandang yang sesuai.

Sebabny, ular memiliki kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, bukan dijadikan sebagai pendamping.

Baca juga: Kapan Ular Peliharaan Berganti Kulit dan Seperti Apa Prosesnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com