Apakah Ular Peliharaan Bisa Mengenali Pemiliknya?

KOMPAS.com - Ular dikenal sebagai hewan melata yang dianggap berbahaya dan kerap dihindari manusia.

Namun faktanya, tidak semua jenis ular itu ganas bahkan ada beberapa yang bisa dijinakkan dan dipelihara.

Tapi ketika sudah dirawat dengan baik, apakah ular dapat mengenali pemiliknya seperti hewan peliharaan yang umum seperti anjing atau kucing?

Baca juga: Tidak Selamanya Mengerikan, Ini 6 Keuntungan Pelihara Ular di Rumah 

Fakta ular mampu mengenali manusia

Pet Barn Keuntungan pelihara ular

Ular mengandalkan keenam indra yang dimiliki seperti yang kita kenal, yaitu penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman dan perasa.

Sementara indra keenam yang dimiliki itu adalah kemampuan untuk mendeteksi panas dari makhluk lain tanpa menyentuhnya.

Namun kebanyakan dari mereka hanya mengandalkan dua indra utama untuk mengenali mangsa yaitu penciuman dan rasa.

Kedua indra tersebut pula yang mereka gunakan untuk mengenali atau mengidentifikasi manusia dan membedakannya.

Ular mungkin dapat mengenali pemiliknya secara khusus melalui aroma tubuh dan beberapa perlakuan atau kebiasaan lain yang sudah dikenali dalam waktu yang intens.

Misalnya pengenalan terhadap cara seseorang menyentuh ular, mengangkat, menggendong atau kebiasaan saat memberinya makan.

Baca juga: Tanda Ular Bersembunyi di Belakang Kulkas, Penghuni Rumah Harus Tahu 

Manusia dan ular tidak bisa membentuk ikatan

Shutterstock Ilustrasi pelihara ular

Beberapa pemilik ular merasa bahwa ular peliharaan mereka dapat mengenali atau bahkan hanya mau disentuh olehnya daripada orang lain.

Namun sayangnya, meskipun sudah dirawat dengan baik, satu hal yang perlu diingat adalah ular tidak dapat memandang manusia sebagai sahabatnya.

Dengan kata lain, mereka tidak mampu membentuk ikatan keakraban dengan pemiliknya seperti hewan peliharaan lainnya.

Menurut banyak penelitian, ular tidak punya kemampuan intelektual untuk merasakan emosi seperti kasih sayang.

Kekurangan dari ular yang satu ini bukan berarti mereka tidak dapat menikmati waktu kebersamaan dengan manusia atau pemiliknya.

Lantas, mengapa ada pemilik ular yang mengaku bisa memiliki bonding kuat dengan ular peliharaan mereka?

Menurut pakar biologi, bonding kuat antara ular dan pemiliknya itu bisa terjadi akibat adanya classic conditioning atau pengkondisian klasik.

Hal itu adalah bentuk dari pembelajaran yang terbentuk antara manusia atau hewan dan bisa melalui merespons sesuatu atau dengan cara dan rangsangan tertentu.

Misalnya, sebelum ular akan diberi makan biasanya seseorang akan berada di dalam satu ruangan.

Seiring waktu, ular dapat mengenali bau pemiliknya dan mengaitkan aroma tersebut dengan "waktu makan".

Situasi ini atau kehadiran pemiliknya lantas dianggap sebagai sesuatu yang positif dan mengasyikkan.

Tapi menurut pakar, kebiasaan yang terbentuk itu tidak dapat dikatakan sebagai suatu ikatan. Sebab ular tidak mengenali bau pemiliknya sebagai makhluk hidup atau pendamping.

Hewan melata yang satu ini juga tidak memiliki daya ingat atau penglihatan yang bagus, sehingga mereka tidak mampu mengenali pemiliknya melalui tampilan visual.

Mereka hanya memiliki ingatan yang baik untuk aroma tertentu karena indra tersebut diandalkan untuk menemukan sesuatu yang menjadi makanan atau ancaman.

Meski ular dan manusia dapat dikatakan tidak bisa bersahabat, namun bukan berarti ular tidak dapat dipelihara.

Menurut pakar, saat memelihara ular sebaiknya kita tidak terlalu fokus pada ikatannya karena kita juga dapat merasakan banyak kesenangan saat memiliki dan merawat ular.

Kemudian ular juga senang dirawat oleh manusia selama mereka diberi makan secara teratur dan memiliki kandang yang sesuai.

Sebabny, ular memiliki kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, bukan dijadikan sebagai pendamping.

Baca juga: Kapan Ular Peliharaan Berganti Kulit dan Seperti Apa Prosesnya?