Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kiprah Vivienne Westwood dalam Dunia Punk Rock Fashion

Kompas.com - 30/12/2022, 15:09 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desainer dan seorang pelopor gerakan fashion punk rock, Vivienne Westwood meninggal di usia 81 tahun.

Dalam sebuah pernyataan, Westwood diketahui tutup usia pada hari Kamis (29/12/2022) dengan damai dan dikelilingi oleh teman dan keluarga di Clapham, London Selatan.

Kendati demikian, penyebab kematiannya belum diketahui.

Baca juga: Vivienne Westwood, Ikon Fashion Punk Inggris Meninggal Dunia

Namun, sang suami sekaligus mitra kreatif Westwood, Andreas Kronthaler mengatakan bahwa dia akan terus bersama Vivienne di hatinya.

"Kami telah bekerja sampai akhir dan dia telah memberi saya banyak hal untuk dikerjakan. Terima kasih sayang," ungkapnya seperti dikutip dari People.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Vivienne Westwood (@viviennewestwood)

Pelopor punk rock fashion

Di industri fashion, desainer bernama Vivienne Isabel Swire yang lahir pada tanggal 8 April 1941 di kota Glossop, Inggris Midlands, itu dikenal sebagai seorang rebel dengan gayanya yang nyentrik.

Ia juga merupakan pelopor tampilan punk rock yang memikat London pada pertengahan tahun 1970-an.

Bahkan karena itu, ia mendapat julukan sebagai "Queen of the Punk Style".

Bersama dengan manajer band punk Sex Pistols, Malcolm McLaren, wanita yang sering berganti warna rambut oranye atau putih itu menentang tren hippie untuk menjual pakaian yang terinspirasi rock'n'roll.

Baca juga: Gandeng Sex Pistols, Brand Bandung Bikin Kolaborasi Melawan Arus

Mereka beralih ke pakaian robek yang dihiasi dengan rantai serta potongan lateks yang dijual di toko mereka di King's Road London dengan berbagai nama, antara lain "Let It Rock", "Sex", dan "Seditionaries".

Beberapa desainnya menggunakan pola swastika, payudara telanjang, dan yang paling terkenal, gambar Ratu Elizabeth dengan peniti di bibirnya.

Barang-barang favoritnya termasuk kaos hitam tanpa lengan, studded belt, peniti atau tulang ayam yang diputihkan.

"Tidak ada punk sebelum saya dan Malcolm," kata Westwood dalam biografinya.

"Dan hal lain yang harus kita ketahui tentang punk juga itu adalah sebuah ledakan total," sambung dia.

Memulai debut runway

Setelah Sex Pistols berpisah, keduanya mengadakan pertunjukan runway pertama mereka pada tahun 1981, menampilkan tampilan "new romantic" dari pola gaya Afrika, celana panjang dan ikat pinggang buccaneer.

Westwood, yang saat itu berusia empat puluhan, mulai perlahan-lahan menempa jalannya sendiri dalam fashion, kemudian berpisah dari McLaren pada awal tahun 1980-an.

Beberapa desainnya termasuk korset, setelan Harris Tweed, dan ballgown taffeta sangat berpengaruh.

Lalu, pada tahun 1985, lini "Mini-Crini" miliknya memperkenalkan rok kembung pendek dan siluet yang lebih pas.

Selain itu, sepatu platform tingginya juga menarik perhatian dunia pada tahun 1993 ketika model Naomi Campbell berjalan di atas runway dengan sepasang sepatu itu.

"Pakaian saya memiliki cerita, memiliki identitas, memiliki karakter dan tujuan," ujar Westwood.

"Itulah mengapa pakaian saya menjadi klasik karena terus menceritakan sebuah kisah dan masih menceritakannya," terangnya.

Baca juga: Naomi Campbell, Cermin Fenomena Geriatric Mom yang Kini Kian Marak

Fashion sebagai bentuk perlawanan

Bila melihat kembali akar dari genre punk rock, semua itu dibentuk atas dasar perlawanan terhadap sistem pemerintahan dan ketidakadilan.

Ini pula yang menjadi pemikiran dan semangat Westwood dalam berkarya di industri fashion sampai akhir hayatnya.

Westwood juga dikenal vokal dalam pembebasan pendiri WikiLeaks, Julian Assange yang diperlakukan dengan kejam oleh pemerintah Inggris.

"Kapitalisme adalah kejahatan. Kapitalisme adalah akar penyebab perang, perubahan iklim, dan korupsi," katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Siapa Julian Assange dan Apa Itu WikiLeaks?

Desainer tersebut juga menganggap dirinya seorang Taois. Pernyataan dari timnya pun menyertakan pemikiran dari Westwood tentang spiritualitasnya.

"Sistem spiritual Tao. Tidak pernah ada kebutuhan yang lebih besar akan Tao saat ini," tulisnya.

"Tao memberi perasaan bahwa kita adalah bagian dari kosmos dan memberi tujuan hidup."

"Tao memberi kita identitas dan kekuatan untuk mengetahui bahwa kita menjalani kehidupan yang bisa dijalani. Dan karena itu manfaatkan sepenuhnya karakter kita dan manfaatkan sepenuhnya kehidupan kita di bumi," lanjut dia.

Vivienne Westwood, desainer asal Inggris dikenal dengan sentuhan punk yang unik dan beraniRepro bidik layar via Instagram Vivienne Westwood, desainer asal Inggris dikenal dengan sentuhan punk yang unik dan berani
Sebagai seorang aktivis seumur hidup, Westwood telah lama berjuang untuk meningkatkan kesadaran tentang banyak hal selain fashion.

Vivienne Foundation, sebuah perusahaan nirlaba yang didirikan oleh Westwood, putra-putra dan cucunya pada akhir tahun 2022, secara resmi akan diluncurkan tahun depan untuk menghormati warisannya.

Perusahaan nirlaba itu bertujuan membangun kesadaran dan menciptakan perubahan nyata di sekitar empat pilar, yakni perubahan iklim, mengakhiri perang, membela hak asasi manusia, dan melawan kapitalisme.

Baca juga: Dr Martens CBGB, Kenangan Terhadap Kelab Punk di New York

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com