Kesamaan bahasa cinta juga berpengaruh pada tingkat kenyamanan satu sama lain.
Terutama pada physical touch, masing-masing pasangan lebih mudah berempati dan mengekspresikan kebutuhan hingga berempati.
Mereka akan lebih mudah memahami kebutuhan masing-masing untuk merasa aman dan nyaman.
Meski terkadang mereka kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, namun dengan sentuhan semua itu bisa tercurahkan dengan baik.
Meski banyak kecocokan di antara keduanya, tapi bukan berarti tidak ada potensi masalah dari kesamaan love language physical touch.
Kata Camins, jika mereka terlibat konflik, kemungkinan yang akan terjadi adalah berhenti menyentuh satu sama lain.
Kondisi ini bisa memperburuk situasi dan membuat masing-masing pasangan merasa kesepian.
"Sulit bagi mereka merasakan saling terhubung jika salah satunya enggan menyentuh atau mengabaikan pasangannya saat sedang marah," kata Stephanie Camins.
Maka dari itu, untuk menciptakan hubungan yang harmonis, mereka harus bisa saling memahami kebutuhan dan melepaskan ego masing-masing.
Menurut Camins, kesamaan bahasa cinta physical touch ini bisa dikatakan sebagai pasangan yang paling ideal.
Ada begitu banyak kecocokan yang saling menguntungkan bagi masing-masing pasangan jika memahami kebutuhan satu sama lain.
Terutama dalam hal emosional, keintiman, hubungan seksual hingga menciptakan hubungan yang sehat dan penuh kasih sayang.
Sebab, ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan pasangan untuk membuat mereka saling terhubung, merasa saling mencintai dan dicintai.
Baca juga: 7 Love Language Physical Touch, Kamu Suka yang Mana?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.