Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Buccal Fat Removal, Bisa Bikin Pipi Tirus?

Kompas.com - 30/12/2022, 20:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Today

KOMPAS.com - Setiap hari selalu ada operasi plastik atau prosedur kosmetik baru yang menjadi tren di media sosial.

Mulai dari pengencangan alis (brow lift), baby botox, hingga filler, semuanya tampak menjanjikan untuk meningkatkan atau mengubah penampilan seseorang.

Bahkan, belum lama ini buccal fat removal atau operasi penghilangan lemak pipi juga sedang ramai diperbincangkan para pengguna TikTok.

Baca juga: Buccal Facial, Memijat dan Membentuk Kulit Wajah dari Dalam Mulut

Mereka berspekulasi bahwa beberapa selebritas telah menggunakan prosedur ini untuk membuat pipi terlihat semakin tirus.

Lantas, apa sebenarnya buccal fat removal itu dan bagaimana melakukannya?

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut penjelasan para ahli mengenai buccal fat removal, seperti yang dilansir dari laman Today.

Apa itu buccal fat?

Menurut ketua ahli bedah estetik di Mayo Clinic, Dr Basel Sharaf, buccal fat adalah istilah medis untuk lemak pipi.

"Buccal fat merupakan bantalan lemak alami yang terletak di bawah tulang pipi dan di antara otot-otot wajah," terangnya.

"Jika kita meminta seseorang untuk mengembungkan mulutnya, di mana pipi cenderung membengkak, di situlah tempat bantalan buccal fat berada," sambung dia.

Baca juga: Coolscuplting dan Sedot Lemak, Mana yang Lebih Efektif Melangsingkan?

Sementara itu, profesor klinis di divisi bedah plastik di UCLA David Geffen School of Medicine, Dr Jason Roostaeian mengatakan bahwa setiap orang memiliki buccal fat.

Tetapi, beberapa orang terlahir dengan lebih banyak daripada yang lain. Jadi, jumlah yang kita miliki sepenuhnya itu berdasarkan genetik.

"Orang dengan buccal fat yang lebih menonjol mungkin memiliki wajah yang tampak lebih lebar, bulat, atau lebih penuh," kata Sharaf.

Bantalan buccal fat sendiri berbeda dari lemak di bagian wajah atau tubuh lainnya.

"Ini adalah lemak yang lebih dalam dan lebih tebal yang berada di ruang antara kulit pipi luar dan lapisan dalam mulut," ujar Roostaeian.

Ilustrasi perempuan berpipi tembemDragonImages Ilustrasi perempuan berpipi tembem

Untuk alasan ini, para ahli mencatat, sangat sulit mengubah jumlah buccal fat yang kita miliki secara alami.

Mungkin saja buccal fat sedikit berfluktuasi dengan penurunan berat badan, tetapi sebagian besar waktu volumenya tetap konsisten bahkan ketika berat badan berubah.

"Saya pikir kecenderungan genetik lebih kuat dalam arti bahwa kita mempertahankan lemak itu dan sulit untuk berfluktuasi secara signifikan," tambah Roostaeian.

Itulah mengapa, menghilangkan atau mengurangi buccal fat biasanya memerlukan operasi plastik.

Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Lemak di Pipi

Mengenal prosedur buccal fat removal

Buccal fat removal adalah prosedur untuk menghilangkan bantalan lemak atau sebagian dari wajah.

"Hal ini dapat mengurangi kepenuhan pipi bagian bawah, menonjolkan tulang pipi dan struktur wajah, atau merampingkan wajah bagian bawah untuk memberikan tampilan yang lebih tirus," kata Sharaf.

Buccal fat removal bukanlah prosedur baru karena telah ada selama sekitar 40 tahun untuk aplikasi kosmetik dan rekonstruksi.

"Baru-baru ini, ada peningkatan popularitas buccal fat removal untuk meningkatkan penampilan visual wajah bagian bawah bagi orang-orang yang memiliki pipi yang lebih penuh dan tidak menyukai tampilannya," jelas dia.

Baca juga: Catat 3 Hal Ini Sebelum Memutuskan Operasi Plastik

Roostaeian menambahkan, cara yang paling umum untuk menghilangkan buccal fat adalah melalui bagian dalam mulut karena tanpa bekas luka.

Biasanya, ahli bedah membuat sayatan kecil pada lapisan dalam pipi, berhati-hati untuk menghindari kelenjar parotis (kelenjar ludah utama) dan saraf wajah, kemudian mengeluarkan lemak dan menutup sayatan.

"Ini adalah operasi yang cukup mudah dan singkat yang dapat dilakukan di bawah (anestesi) lokal," kata Roostaeian.

"Namun, kami sering melakukannya bersama dengan facelift atau prosedur estetika wajah lainnya," terang dia.

Ilustrasi operasi plastikUnsplash Ilustrasi operasi plastik

Dokter bedah akan memutuskan berapa banyak bantalan buccal fat yang akan dihilangkan berdasarkan kepenuhan pipi.

Sharaf mengatakan bahwa yang terbaik adalah selalu memulai dari yang kecil dan menilai volume wajah.

"Mungkin saja menghilangkan lebih banyak buccal fat, tetapi kuncinya adalah bersikap konservatif dan tidak menghilangkan lemak secara berlebihan karena dapat menciptakan kontur atau deformitas yang berlebihan," ujar dia.

Baca juga: Facelift Tanpa Operasi Kini Tak Lagi Mustahil..

Secara keseluruhan, buccal fat removal adalah prosedur yang relatif berisiko rendah dan sederhana bila dilakukan oleh ahli bedah yang terlatih.

Proses pemulihan

Menurut Cleveland Clinic, proses pemulihan buccal fat removal biasanya memakan waktu sekitar tiga minggu, tetapi akan memakan waktu beberapa bulan untuk melihat hasilnya.

Dokter harus membagikan panduan tentang perawatan sayatan, yang mungkin termasuk pembilasan mulut untuk mencegah infeksi.

Selain itu, kita juga harus mengubah pola makan dan perlahan-lahan menambahkan makanan lunak kembali setelah mendapatkan lampu hijau dari dokter.

Setelah operasi, kita mungkin akan mengalami pembengkakan, memar, dan mati rasa di tempat sayatan berada. Ini akan memudar seiring waktu.

Baca juga: Hilangkan Double Chin dengan Sedot Lemak

Tidak semua orang bisa menjalani buccal fat remover karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar bisa mendapatkan pipi tirus.

Menurut Sharaf, beberapa pasien memiliki rahang atau otot tulang yang sangat kuat.

Dia menambahkan bahwa sangat penting bagi ahli bedah melakukan analisis wajah yang komprehensif untuk menentukan apakah buccal fat removal akan mencapai hasil yang dicari pasien.

"Kandidat terbaik untuk buccal fat removal adalah pasien dengan pipi yang lebih penuh secara alami karena lemak bukal," kata Sharaf.

"Jika tidak ada banyak pipi yang penuh, pengangkatan bantalan lemak bukal mungkin bukan ide yang baik," imbuh dia.

Risiko yang harus dipertimbangkan

Roostaeian mengatakan bahwa ini bisa menjadi prosedur yang sangat kuat dan hebat, namun bisa juga berdampak sebaliknya jika dilakukan secara berlebihan.

"Ketika operasi dilakukan secara berlebihan, itu bisa berarti bahwa sejumlah besar bantalan lemak telah dihilangkan yang berpotensi mengubah wajah atau kepenuhan pipi dengan cara yang terlihat sangat jelas atau menciptakan tampilan berlubang," kata Sharaf.

"Meskipun hal itu mungkin terlihat baik-baik saja bagi pasien dan mungkin terlihat bagus ketika mereka berusia 20-an atau 30-an, selalu penting untuk memikirkan efek jangka panjang pada penampilan wajah mereka," jelas dia.

Baca juga: Risiko Menjalani Operasi Plastik di Usia Remaja, Seperti Bella Hadid

Sharaf mengungkapkan, jika dilakukan pada pasien yang tepat dan di tangan yang tepat, kemungkinan menyebabkan efek (negatif) ini sangat rendah.

"Komunikasi adalah kuncinya, sehingga pasien memahami operasi dan konsekuensinya dalam jangka panjang," terangnya.

"Penting untuk mendiskusikan harapan dengan pasien mengenai apa yang ingin mereka capai dan apakah prosedur ini dengan sendirinya dapat mencapai apa yang dicari pasien," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com