KOMPAS.com - Aktivitas romantis seperti cuddle dapat dilakukan pasangan sebagai salah satu cara untuk lebih menjalin keintiman.
Tidak seperti berpelukan yang biasa, cuddle umumnya berlangsung dalam waktu lama, memakan waktu berjam-jam atau bahkan semalaman.
Sebetulnya tidak ada aturan pasti di mana pasangan bisa saling berpelukan dan mesra-mesraan.
Namun sejumlah penelitian menyebut kalau cuddle di ranjang memiliki lebih banyak manfaat bagi kesehatan dan hubungan.
Baca juga: Cerita Seorang Nenek yang Berprofesi sebagai Cuddle Mum di Rumah Sakit
Melalui riset sederhana yang dilakukan oleh Dreams.co.uk dan National Cuddle Survey di Inggris secara online, sejumlah pasangan merespons hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas cuddle.
Separuh dari responden mengatakan bahwa mereka menyukai saat cuddle dengan pasangan di ranjang.
Salah satu alasannya karena berpelukan dalam waktu lama di ranjang dapat memberikan kenyamanan yang lebih bagi seseorang.
Di samping itu, beberapa penelitian pun mendukung hasil riset tersebut dengan manfaat berpelukan yang dilakukan di atas ranjang.
Cuddle dapat membantu melepaskan hormon di dalam tubuh yang disebut oksitosin.
Hormon ini mampu memberikan perasaan tenang dan nyaman, sehingga kerap dijuluki sebagai "hormon cinta".
Oksitosin sebagian besar bertanggung jawab atas aktivitas reproduksi seperti induksi persalinan hingga merangsang produksi ASI pada wanita hamil.
Di samping itu, hormon tersebut juga dapat meningkatkan hubungan kepada pasangan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh profesor psikologi, Ruth Feldman di Universitas Bar-Ilan, Israel, semakin banyak hormon oksitosin diproduksi, maka semakin mesra pula hubungan dengan pasangan.
Bahkan semakin lama dan sering cuddle itu dilakukan, jumlah hormon oksitosin di dalam tubuh bisa meningkat dua kali lipat.
Dalam hal ini, saat bermesraan di ranjang biasanya pasangan akan melakukannya semalaman.
Kebiasaan ini dapat membantu mendorong produksi oksitosin di dalam tubuh dan meningkatkan keintiman dengan pasangan.
Baca juga: Punya Balita Temperamental? Coba Lakukan Cuddle untuk Mengatasinya
Selain mempererat hubungan, oksitosin juga mampu mengurangi risiko stres hingga penyakit kardiovaskular.
Pelatih manajemen stres dan terapis holistik Catherine A. Connors yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa berpelukan dalam waktu lama bisa memicu reaksi kimia pada oksitosin.
Sehingga dampaknya bisa mengurangi tekanan darah yang pada gilirannya berdampak pada pengurangan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung.
Cuddle dengan pasangan di ranjang juga bisa melepaskan serotonin atau yang disebut "hormon bahagia".
Jika kedua hormon ini digabungkan, maka efeknya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus meredakan stres.
Manfaat cuddle ini masih berkaitan dengan oksitosin yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Terutama pada pasangan yang kerap melakukan cuddle di atas ranjang sembari tertidur lelap.
Secara langsung, aktivitas romantis yang satu ini bisa menekan kadar kortisol (hormon penyebab stres) yang kemudian efeknya memberikan sensasi nyaman saat tertidur.
Efek ini sangat berkaitan dengan peningkatakan dan kenyamanan saat beristirahat di malam hari bersama pasangan.
Baca juga: Aktivitas Cuddle Bisa Pengaruhi Kebahagiaan Hubungan? Simak Fakta Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.