KOMPAS.com - Berat badan bukan hanya ditentukan dari satu jenis makanan atau minuman. Pola tidur dan intensitas olahraga juga berpengaruh.
Meski demikian, para peneliti melihat ada beberapa makanan dan minuman yang secara konsisten dikaitkan dengan penambahan berat badan.
Makanan yang dimaksud merupakan makanan ultra proses, cepat dicerna karena minim serat dan protein, dan tinggi kalori.
Efek samping mengonsumsi makanan tinggi kalori tidak hanya meningkatkan risiko kenaikan berat badan, menurut studi terbaru yang dimuat dalam JAMA Neurology.
Pada studi yang meneliti lebih dari 10.000 orang dewasa itu, ditemukan peserta yang makan kalori 20 persen --atau melebihi rekomendasi harian-- yang berasal dari makanan ultra proses memiliki peningkatan risiko penurunan kognitif.
Baca juga: 6 Tips Sukses dalam Usaha Menurunkan Berat Badan
Dilansir laman Eat This, Not That!, inilah lima makanan yang harus dihindari untuk menurunkan berat badan di tahun 2023.
1. Daging olahan
Satu studi dalam jurnal BMC Research Notes menyimpulkan, asupan daging olahan berhubungan langsung dengan peningkatan lemak perut dan obesitas sentral.
Obesitas sentral didefinisikan sebagai indeks massa tubuh (BMI) yang lebih dari 30 kilogram/meter persegi. serta ukuran lingkar pinggang sekitar 101 sentimeter (pria) dan 87 sentimeter (wanita).
Peserta yang melaporkan makan daging olahan paling banyak mengalami peningkatan risiko obesitas sentral sebesar 22 persen.
Hasil itu dibandingkan dengan peserta yang makan daging olahan paling sedikit.
Baca juga: Perlu Diwaspadai, Bahaya Terlalu Sering Makan Daging Olahan
2. Produk kentang olahan
Dalam studi tersebut, terungkap kentang goreng dan produk kentang olahan lainnya sangat berhubungan dengan penambahan berat badan.