KOMPAS.com - Viagra dikenal sebagai obat kuat yang memiliki manfaat untuk mengatasi masalah disfungsi ereksi pada pria.
Biasanya obat tersebut tersedia dalam berbentuk pil biru atau tablet salut selaput yang dikonsumsi beberapa menit sebelum berhubungan seks.
Namun ada beberapa anggapan yang beredar bahwa viagra dikatakan mampu mengobati masalah libido rendah.
Sehingga yang terjadi obat kuat yang satu ini juga dikonsumsi oleh para wanita.
Mengingat fungsinya yang diperuntukkan bagi para pria, lalu bagaimana efek sampingnya jika dikonsumsi wanita? Apakah berbahaya?
Baca juga: Dikenal Sebagai Obat untuk Pria, Bisakah Wanita Mengonsumsi Viagra?
Viagra bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke penis pria sehingga dapat mempertahakan ereksi dan ejakulasi lebih lama saat berhubungan.
Kandungan yang terdapat pada obat kuat viagra secara umum bertindak sebagai penghalang enzim yang mengatur aliran darah.
Ketika dikonsumsi pria, efeknya dapat membuat peningkatan aliran darah ke bagian tubuh tertentu terutama ke penis.
Namun efek viagra pada wanita, mungkin khasiatnya tidak terlalu signifikan apalagi jika diharapkan dapat meningkatkan libido.
Melansir laman Cleveland Clinic, Food Drugs Administation (FDA) AS pun menyetujui bahwa viagra hanya diperuntukkan bagi kaum pria dan kebanyakan dokter tidak meresepkan obat ini pada wanita.
Tapi di sejumlah penelitian mengatakan bahwa efek samping obat viagra dapat bertindak sebagai antidepresan, sehingga mampu mendorong hasrat seksual seseorang.
Sedangkan di penelitian lain menunjukkan bahwa khasiat viagra pada wanita hanya berperan sebagai antidepresan yang mampu mengoptimalkan orgasme, tapi tidak memiliki dampak apapun terkait dorongan seksual.
Di samping itu, kemungkinan tubuh wanita juga dapat merespons beberapa gejala setelah mengonsumsi viagra.
Sebab, obat kuat ini dapat meningkatkan aliran darah di dalam tubuh yang memicu sejumlah gejala yang mencakup;
Beberapa orang juga dilaporkan merasakan peningkatan detak jantung atau jantungnya berdebar secara tidak teratur.
Baca juga: Viagra Bisa Turunkan Risiko Alzheimer hingga 70 Persen
Apalagi pada seseorang yang tengah menjalani pengobatan untuk mengatasi tekanan darah rendah.
Obat viagra dikatakan dapat memicu reaksi atau kontraindikasi terhadap obat tersebut sehingga memicu penurunan tekanan darah secara drastis, pusing hingga pingsan.
Dalam mengatasi masalah libido, sebenarnya pakar menyarankan para wanita untuk berkonsultasi ke dokter atau psikolog dan bukan dengan viagra.
Pasalnya, penurunan hasrat seksual tidak selalu disebabkan oleh kondisi fisik, tetapi kondisi kesehatan mental juga turut memengaruhinya.
Beberapa penyebab penurunan hasrat seksual itu meliputi kelelahan, stres berkepanjangan, kecemasan, hingga perubahan hormonal seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Viagra Bisa Selamatkan Hidup Pengidap Penyakit Jantung, Benarkah?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.