Penting untuk dicatat bahwa efek samping dari kurang tidur jangka pendek akan hilang begitu kita mendapatkan tidur yang nyenyak.
Hal ini berbeda dengan kurang tidur kronis yang merupakan penumpukan kurangnya waktu tidur.
Jauh lebih berbahaya untuk beraktivitas dalam kondisi kurang tidur selama berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun daripada mengalami episode singkat kekurangan tidur akut.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari sepertiga orang Amerika tidak cukup tidur di malam hari.
Kurang tidur kronis jangka panjang dapat secara signifikan berdampak pada kesehatan, sering kali dengan cara yang tidak kita sadari.
Menurut Drerup, kurang tidur kronis dapat menyebabkan segala macam kerusakan, termasuk meningkatkan risiko berikut:
• Gangguan kognitif dan demensia
• Keseimbangan dan koordinasi yang buruk
• Sistem kekebalan tubuh yang melemah
• Gangguan toleransi glukosa dan diabetes tipe 2
• Kegemukan dan obesitas
• Tekanan darah tinggi, kejadian jantung dan stroke
• Depresi dan gangguan suasana hati lainnya
Jika sulit tidur membuat kita khawatir tentang kesehatan mental, ada baiknya kita berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog.
Drerup juga menambahkan bahwa bukanlah berapa jam kita tidur atau tidak tidur, tetapi seberapa baik kita berfungsi.
Dan apabila kita merasa terlalu lelah untuk menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari akibat kurang tidur kronis, maka inilah saatnya untuk mendapatkan bantuan dari dokter.
Baca juga: 10 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Kurang Tidur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.