Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2023, 08:08 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mendapatkan tidur yang cukup setiap hari sangatlah penting bagi kesehatan tubuh agar bisa berfungsi dengan baik.

Menurut pakar pengobatan tidur perilaku Michelle Drerup, PsyD, DBSM, tidur memainkan peran penting dalam kesejahteraan fisik, kognitif dan mental kita.

"Ada proses restoratif yang terjadi dalam tidur yang kita butuhkan untuk tetap sehat," terangnya.

Lantas, apa yang bisa terjadi pada tubuh jika kita memiliki gangguan tidur, sehingga kesulitan untuk tidur selama satu malam atau sampai berhari-hari?

Baca juga: 4 Dampak Kurang Tidur yang Berbahaya bagi Tubuh

Nah, lebih lanjut, Drerup pun memaparkan penjelasannya mengenai dampak buruk pada tubuh jika kita tidak tidur selama 24 jam atau lebih, seperti yang dilansir dari laman Cleveland Clinic berikut ini.

Dampak tidak tidur selama 24 jam

Begadang atau tidak tidur selama 24 jam sebenarnya tidak memiliki efek jangka panjang pada kesehatan, tetapi memiliki banyak konsekuensi jangka pendek yang negatif.

Drerup mengatakan bahwa 24 jam tanpa tidur sebanding dengan memiliki kandungan alkohol dalam darah sebesar 0,1 persen.

Ada pun dampak yang dirasakan adalah:

• Berkurangnya waktu reaksi

• Bicara cadel

• Gangguan penilaian dan pengambilan keputusan

• Memori dan perhatian berkurang

• Mudah marah

• Gangguan penglihatan, pendengaran dan koordinasi tangan-mata

• Tremor dan ketegangan otot

Drerup mengatakan bahwa hal lain yang terjadi ketika kita tidak tidur selama 24 jam adalah peningkatan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.

"Ini adalah upaya tubuh untuk mengimbangi kelelahan yang kita alami," ujarnya.

Untuk setiap jam tambahan yang kita jalani tanpa istirahat, efek samping dari kurang tidur bisa menjadi lebih parah.

Baca juga: 6 Masalah Kesehatan Akibat Kurang Tidur

Dampak tidak tidur selama 36 jam

Meskipun orang yang berbeda mengalami kurang tidur dengan cara yang berbeda, namun 36 jam tanpa tidur tidaklah baik atau aman bagi siapa pun.

Drerup mencatat adanya dampak fisik yang lebih besar pada kesehatan jika kita tidak tidur selama 36 jam.

"Dengan tingkat kurang tidur ini, kita cenderung melihat tingkat penanda inflamasi yang lebih tinggi dalam darah," katanya.

Dari ketidakseimbangan hormon hingga metabolisme yang melambat, kita membuat segalanya menjadi tidak seimbang jika kurang tidur.

Semua efek samping yang kita alami juga bisa meningkat dan kita akan mengalami perubahan suasana hati, perhatian, suhu tubuh, hingga napsu makan.

Dampak tidak tidur selama 48 jam

Pada saat kita sudah 48 jam tanpa tidur, kemungkinan kita mengalami microsleep.

Microsleep adalah refleks pelindung pada bagian otak yang jarang kita sadari.

Dalam microsleep, otak memaksa kita untuk tertidur dengan, kurang lebih, "off-line" untuk sesaat.

Fenomena yang tidak disengaja ini dapat berlangsung hingga 30 detik. Ketika itu berakhir, kita mungkin tidak tahu itu pernah terjadi atau terbangun dengan perasaan bingung.

Meskipun menarik, microsleep juga berbahaya.

Jika kita tertidur saat mengemudi, atau dalam posisi yang rentan, maka kita bisa secara serius melukai diri sendiri atau orang lain.

Dan jangan lupa, semua efek samping yang tersebut bisa meningkat intensitasnya setiap jam.

Baca juga: 9 Hal Mengerikan yang Terjadi pada Tubuh jika Sering Kurang Tidur

Dampak tidak tidur selama 72 jam

Sebenarnya belum banyak penelitian yang mendeteksi dampak pada tubuh ketika kita tidak tidur selama 72 jam berturut-turut.

Drerup mengatakan hal itu disebabkan karena sulitnya mendapatkan partisipan yang pernah melakukannya dan sangat tidak etis menyuruh orang untuk tidak tidur selama 72 jam.

Namun, ia menjelaskan, kemampuan kita untuk mengatur emosi bisa sangat terganggu jika terlalu lama tidak tidur.

"Kita mungkin akan mudah tersinggung, cemas, tertekan, dan berjuang dengan fungsi eksekutif dan pemikiran," terangnya.

"Kita juga bisa berhalusinasi, seperti melihat atau mendengar hal-hal yang tidak sebenarnya tidak ada," tutur dia.

Selain halusinasi, individu yang sangat kurang tidur terkadang memiliki ilusi.

Alih-alih melihat sesuatu yang tidak ada, kita berjuang untuk menafsirkan sesuatu yang ada.

Mungkin sulit untuk membaca emosi orang lain, misalnya, atau untuk mengetahui apakah hal yang kita lihat adalah manusia atau bukan.

Kurang tidur jangka pendek vs kurang tidur kronis

Penting untuk dicatat bahwa efek samping dari kurang tidur jangka pendek akan hilang begitu kita mendapatkan tidur yang nyenyak.

Hal ini berbeda dengan kurang tidur kronis yang merupakan penumpukan kurangnya waktu tidur.

Jauh lebih berbahaya untuk beraktivitas dalam kondisi kurang tidur selama berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun daripada mengalami episode singkat kekurangan tidur akut.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari sepertiga orang Amerika tidak cukup tidur di malam hari.

Kurang tidur kronis jangka panjang dapat secara signifikan berdampak pada kesehatan, sering kali dengan cara yang tidak kita sadari.

Menurut Drerup, kurang tidur kronis dapat menyebabkan segala macam kerusakan, termasuk meningkatkan risiko berikut:

• Gangguan kognitif dan demensia

• Keseimbangan dan koordinasi yang buruk

• Sistem kekebalan tubuh yang melemah

• Gangguan toleransi glukosa dan diabetes tipe 2

• Kegemukan dan obesitas

• Tekanan darah tinggi, kejadian jantung dan stroke

• Depresi dan gangguan suasana hati lainnya

Jika sulit tidur membuat kita khawatir tentang kesehatan mental, ada baiknya kita berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog.

Drerup juga menambahkan bahwa bukanlah berapa jam kita tidur atau tidak tidur, tetapi seberapa baik kita berfungsi.

Dan apabila kita merasa terlalu lelah untuk menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari akibat kurang tidur kronis, maka inilah saatnya untuk mendapatkan bantuan dari dokter.

Baca juga: 10 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Kurang Tidur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com