Sinyal tersebut kemudian diterima oleh sel otak yang kemudian memengaruhi suasana hati atau mood seseorang yang menjadi mudah marah dan cemas.
Jika tubuh selalu merasa kelelahan meski hanya beraktivitas normal, mungkin itu pertanda bahwa usus mengalami ketidakseimbangan mikrobioma.
Menurut Dokter Sreenivasan, hal ini bisa terjadi akibat perubahan suasana hati yang kemudian mengganggu waktu atau kualitas tidur seseorang.
Ketika seseorang tidak mendapatkan istirahat yang cukup, maka tubuh cenderung mengalami kekurangan energi untuk melakukan rutinitas sehari-hari.
Faktor ini juga dipengaruhi oleh ketidakseimbangan mikrobioma di saluran pencernaan yang tidak mampu menyerap nutrisi dengan tepat sehingga memengaruhi tingkat energi seseorang.
Kondisi usus yang sedang bermasalah dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dengan baik. Dampak yang paling sering dikeluhkan adalah sakit kepala.
Menurut The Journal of Headache and Pain, kondisi itu dapat terjadi akibat adanya koneksi usus-otak yang terganggung dan inflamasi.
Sehingga seseorang bisa merasakan gejala migrain atau sakit kepala biasa dan sakit perut di saat bersamaan.
Baca juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Usus, Rekomendasi Para Ahli
Akibat ketidakseimbangan mikrobioma di dalam usus, gejala yang cukup sering dikeluhkan selanjutnya adalah sembelit atau perut kembung.
Menurut Johanna Salazar, M.S., RDN, seorang ahli gizi bersertifikat dan pendiri Healing Nutrition mengatakan, gangguan ini lebih sering dipicu oleh disfungsi yang kronis di usus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.